Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2024

Apresiasi Kinerja Petugas KPPS, Dion Agung: Mereka Berdedikasi Tinggi, Curahkan Tenaga dan Mental

Dia juga menyampaikan ungkapan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah petugas KPPS diduga karena kelelahan saat bekerja.

Foto Kolase Tribunnews.com/Kompas.com
Perjuangan para anggota KPPS membawa logisktik Pemilu 2024 hingga ke pelosok desa. 

Kinerja Petugas KPPS Diapresiasi, Dion Agung: Mereka Berdedikasi Tinggi, Curahkan Tenaga dan Mental

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menyelenggarakan Pemilu pada 14 Februari 2024 dengan lancar dan damai diapresiasi.

Apresiasi itu disampaikan oleh Dewan Pengarah organisasi sosial kemasyarakatan, Formasi Indonesia Satu (FIS), Dion Agung.

Selain itu FIS juga memberi perhatian dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada petugas KPPS, atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Langkah Mitigasi Kematian KPPS Belum Berhasil, Stres hingga Beban Kerja Masih Jadi Kendala

Sehingga Pemilu 2024 ini relatif berjalan damai dan tanpa adanya polarisasi di antara anak bangsa.

Dion mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi petugas KPPS yang telah berjibaku dari pagi hingga dini hari dari pelaksanaan pemungutan suara hingga penghitungan suara di masing-masing TPS seluruh Indonesia.

Sehingga, lanjut Dion, proses pemungutan dan penghitungan suara membutuhkan tenaga, pikiran, dan mental yang luar biasa.

“Petugas KPPS telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mencurahkan tenaga, pikiran dan mentalnya dan bekerja tanpa kenal lelah. Sehingga pesta demokrasi ini berjakan dengan baik," kata Dion dalam keterangannya, kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).

“Melihat teman-teman petugas KPPS bekerja saat pemungutan dan penghitungan suara, kami sangat berterima kasih atas kerja keras dan dedikasinya,” imbuh Dion.

Dewan Pengarah Formasi Indonesia Satu (FIS) Dion Agung
Dewan Pengarah Formasi Indonesia Satu (FIS) Dion Agung (warta kota)

Dia juga menyampaikan ungkapan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah petugas KPPS diduga karena kelelahan saat bekerja.

Terlebih petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang dilaporkan meninggal dunia hingga puluhan orang.

Sebab itu, Dion mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali bergandengan tangan setelah Pemilu 2024. Jangan sampai perbedaan pilihan politik memecah belah persatuan bangsa.

"Siapa pun yang lolos nanti, mari kita dukung bersama sebagai bangsa Indonesia yang baik," ucap dia.

Dion menegaskan bahwa Pemilu 2024 telah selesai dan rakyat tinggal menunggu hasil rekapitulasi suara.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya harus bersikap adil dan merangkul seluruh elemen masyarakat.

Dion menambahkan, jika ada paslon yang keberatan terhadap hasil Pemilu dan menuding adanya dugaan kecurangan terhadap proses pemungutan suara, dia menyarankan agar menenpuh jalur yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang, yakni ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Jika ada pihak-pihak yang tidak puas dan menuding adanya kecurangan, ada saluran yang tepat yaitu Bawaslu. Sehingga tidak ada opini liar yang berkembang di publik," ucap Dion.

Oleh karena itu, Dion mengajak kepada semua pihak agar kembali bersatu setelah mengikuti kontestasi ini.

"Saatnya kita jahit kembali kerukunan dan kekompakan masyarakat. Pemilu 2024 sudah selesai. Tingal kita kembali melanjutkan cita-cita pendiri bangsa dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang adil dan makmur," kata dia.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sumatera Utara meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Sumatera Utara meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) sekitar pukul 08.30 WIB. (Tribun-Medan.com/Muhammad Anil Rasyid)

Ketua KPU RI: Ada 71 Orang Petugas TPS Meninggal Hingga 18 Februari 2024

Ketua Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) Hasyim Asy'ari menyampaikan update terkait dengan jumlah petugas pemilu baik dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga tempat pemungutan suara (TPS) yang meninggal pada Pemilu 2024 ini.

Kata Hasyim, per-tanggal 18 Februari 2024, Hasyim menyatakan, total ada 71 orang yang meninggal dunia.

"Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang dengan rincian; anggota PPK ada 1 orang di tingkat kecamatan, kemudian anggota PPS di tingkat desa kelurahan ada 4 orang, kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 42 orang," kata Hasyim saat jumpa pers usai rapat evaluasi pemastian kesehatan petugas Pemilu di Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Senin (19/2/2024).

Tak hanya petugas pemilu, Hasyim juga mencatat ada sebanyak 24 orang yang bertugas sebagai pengamanan baik dari linmas hingga pengamanan langsung (pamsung).

"Kemudian linmas yang menjaga keamanan kegiatan penghitungan pemungutan suara yang meninggal 24 orang," kata dia.

Lebih lanjut, dalam penghitungan KPU RI kata Hasyim, pihaknya juga mencatat jumlah petugas yang jatuh sakit.

Kata dia, jumlahnya lebih dari 4 ribu orang dari tingkat kecamatan hingga TPS atau tingkat RT/RW.

"Untuk yang sakit sebanyak 4.567 orang. Dengan rincian di tingkat Kecamatan atau PPK 136 orang, di tingkat PPS desa Kelurahan ada 696 orang , kemudian anggota KPPS di tingkat tps ada 3371 orang, untuk Linmas yang sakit ada 364 orang," beber Haysim.

Hasyim juga menyebut, pihaknya bersama pemerintah akan terus melakukan pemantauan atau coverage monitoring terhadap lembaga ad hoc seperti KPPS, PPS hingga PPK sampai akhir masa penetapan pemilu.

Adapun tanggal penetapan hasil pemilu ini akan ditetapkan pada 20 Maret 2024 atau selama 35 hari sejak pencoblosan.

"Mengapa karena ketika rekap di tingkat kecamatan teman-teman KPPS kan masih dihadirkan untuk mengawal hasil perhitungan suara di TPS," kata dia.

"Demikian juga nanti ketika rekapitulasi di tingkat kabupaten-kota anggota PPK juga dihadirkan ketika rekapitulasi kabupaten kota," tukas Hasyim.

Hanya, dalam update hari ini, Hasyim tidak membeberkan secara detail wilayah atau provinsi mana saja yang petugas pemilunya meninggal dunia.

Sementara, Anggota Bawaslu RI Herwyn J H Malonda mencatat ada sebanyak 13 pengawas pemilu yang meninggal dunia selama periode pemungutan suara Pemilu 2024.

Meski begitu, kata Herwyn, jumlah tersebut masih dinamis atau dalam artian masih bertambah, sebab pihaknya masih menerima terus pelaporan yang masuk dari seluruh provinsi di Indonesia.

"13 orang (meninggal dunia) dari 14 Februari sampai 19 Februari saat ini yang masih proses terus laporannya dinamis masuk ke kami terus," kata dia.

"Terkait dengan hal ini sambil kami terus memantau jajaran pengawas pemilu karena penyelenggaraan pemilu masih berjalan," sambung Herwyn.

Dengan begitu, sejauh ini total petugas pemilu maupun pengawas pemilu yang meninggal dunia pada pemilu 2024 berjumlah 84 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved