Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilu 2024

Viral Debat 'Ada-Nggak Ada' Adian Vs Habiburokhman, Ternyata Perkara Utang Pinjam Dulu Seratus

potongan video perdebatan antara Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman viral di media sosial.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. 

Adian Napitupulu terbilang cukup lama dalam menyelesaikan masa kuliahnya, yakni dari tahun 1991 hingga 2007.

Hal itu dikarekanan kegiatannya menjadi seorang aktivis dimasa kuliah.

Bahkan, Adian terkenal sebagai seorang aktivis yang ikut andil dalam menggulingkan rezim orde baru.

Kondisi perpolitikan saat itu juga menjadi penyebab lamanya Adian Napitupulu menyelesaikan perkuliahannya.

Dilansir Tribunnewswiki, Adian Napitupulu memiliki rekam jejak yang cukup panjang dalam keterlibatannya di berbagai aksi demonstrasi.

Baca juga: Beredar Mars Ganjarist, Relawan Ganjar Pranowo: Wadah Pemersatu antar Anggota Relawan

Pada 1991, ketika masih menjadi buruh sebuah pabrik kayu, Adian Napitupulu terlibat dalam lima kali aksi demonstrasi dan pemogokan di pabrik.

Karena itu, Adian Napitupulu kemudian diberhentikan dari pekerjaannya secara tidak hormat.

Selama kuliah, Adian Napitupulu juga tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) pada 1992.

Pada 1994, Adian Napitupulu ikut mendirikan sebuah kelompok diskusi yang bernama ProDeo.

Adian Napitupulu kemudian terpilih menjadi senat mahasiswa UKI pada 1995, ia kemudian semakin aktif dalam berbagai gerakan mahasiswa.

Baca juga: Respons Prabowo Soal Wacana Koalisi Besar Setelah PDIP Deklarasi Usung Ganjar Pranowo Capres 2024

Adian pernah ditangkap dan diinterogasi oleh polisi karena ikut dalam demonstrasi solidaritas terhadap Sri Bintang Pamungkas.

Adian Napitupulu mulai menjalin hubungan dengan PDIP dan Megawati Soekarnoputri pada 1996.

Saat itu, Adian Napitupulu bersama para aktivis lain mendirikan posko Pemuda Mahasiswa Pro Megawati untuk memberikan dukungan usai penyerbuan kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996.

Organisasi itu merupakan satu-satunya yang berasal dari non-PDI yang memberikan dukungan kepada Megawati.

Dukungan tersebut ditunjukkan dengan menggalang massa untuk melakukan aksi solidaritas yang pertama dilakukan pada 28 Oktober 1996 di Gedung Sumpah Pemuda.

Baca juga: Elektabilitas Capres Terbaru Ganjar vs Prabowo Versi Poltracking, Disebut Sangat Kompetitif

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved