Kamis, 2 Oktober 2025

Harap Pemilu Berjalan Damai, LPP Suara Rakyat: Presiden Terpilih Harus Berdampak Positif ke Rakyat

Siapapun presiden terpilih dari hasil pemungutan suara 14 Februari 2024, itu adalah hasil dari pemilu yang benar-benar dijaga kualitasnya.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Ketua LPP Surak, Oskar Vitriano. 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat (LPP Surak) berharap Pemilu 2024 (Pileg dan Pilpres) berjalan dengan aman, damai dan lancar.

Hal itu disampaikan oleh Ketua LPP Surak, Oskar Vitriano dalam sebuah diskusi dengan tema 'Pertaruhan Legitimasi Pemilu di Tengah Isu Kecurangan dan Netralitas.'

Ketua LPP Surak Oskar Vitriano menuturkan tema tersebut diangkat karena isu tentang netralitas dalam pemilu belakangan ini.

Baca juga: Kampanye di Semarang, Prabowo Harap Rakyat Tak Terhasut Narasi Masa Depan Indonesia Suram

"Karena itu hal ini kami diskusikan dengan mengundang seluruh timses paslon dan juga KPU dan juga Bawaslu, sehingga masyarakat kita harapkan bisa mengerti apa yang terjadi saat ini," kata Oskar dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).

Oskar menuturkan, meski diwarnai polemik hingga dugaan soal netralitas dalam pemilu, namun diharapkan pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan dengan damai dan lancar mulai dari proses kampanye, pemilihan hingga penetapan presiden. 

"Masyarakat tak lagi dikhawatirkan dengan adanya polemik-polemik seperti 2019 lalu," ujarnya. 

Lebih lanjut ia menuturkan, semua peserta Pemilu 2024, baik Pileg maupun Pilpres, harus menunjukkan strategi pemenangan yang sesuai dengan koridor dan aturan yang telah ditetapkan oleh KPU. 

"Sampaikan visi misi dengan bijak, gunakan strategi pemenangan dengan baik, sehingga masyarakat mau memberikan pilihannya," ucapnya. 

Dilanjutkan Oskar, dengan tahapan-tahapan pemilu yang baik, maka akan menghasilkan pemimpin-pemimpin serta keputusan dan kebijakan yang baik untuk masyarakat.

"Jangan kita harap ada pemilu yang damai dan nyaman kalau pada pelaksanaannya kemudian tidak berlangsung adil," tutupnya. 

Ia menambahkan, siapapun presiden yang terpilih dari hasil pemungutan suara 14 Februari 2024, itu adalah hasil dari pemilu yang benar-benar dijaga kualitasnya.

"Intinya siapapun yang menjadi presiden nanti, masyarakat Indonesia harus merasakan dampak positifnya," tutup Oskar.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved