Pilpres 2024
Mahfud MD Bakal Mundur dari Kabinet Indonesia Maju, Banjir Komentar
Langkah Mahfud MD bakal mundur dari jabatan Menko Polhukam menuai komentar, termasuk Jokowi, PDIP hingga semprot Fahri Hamzah
"Menteri bertanggung jawab kepada rakyat, pada bangsa dan negara sebagai pembantu Presiden, kepentingan rakyat akan diutamakan," sambung dia.
Anies Baswedan

Calon Presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan, turut menanggapi rencana Mahfud MD mundur dari jabatan Menkopolhukam.
Menurut Anies, hal itu menjadi keputusan Mahfud MD, yang juga maju sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo.
"Monggo saja itu sih keputusan," kata Anies di Yogyakarta, Rabu (24/1/2024).
Anies pun menghormati keputusan Mahfud jika mundur dari jabatan menteri.
"Kita hormati saja keputusannya ya," terang Anies.
Pakar
Dosen Ilmu Politik dan Internasional Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam juga menyoroti sikap Mahfud.
Ahmad menilai, langkah yang ditempuh oleh Mahfud ini merupakan bentuk mosi tidak percaya kepada pemerintah.
"Setelah beberapa kali merasa dipermalukan oleh cawapres 02 Gibran, rencana mundurnya Mahfud ini merupakan bentuk mosi tidak percaya terhadap independensi, netralitas, termasuk kredibilitas pemerintahan yang selama ini ia berada di dalamnya," ungkapnya, Rabu (24/1/2024), dikutip dari WartaKotalive.com.
Menurut Ahmad, sikap tak percaya Mahfud sudah terlihat jelas lewat narasi dan basis argumen yang dikemukakannya dalam dua kali debat cawapres.
Pria berusia 66 tahun itu mengkritisi kebijakan dan komitmen kerakyatan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sikap kritis Mahfud itu merepresentasikan sikap PDIP yang saat ini juga semakin keras kepada Jokowi," ujarnya.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) ini berpendapat, apabila mundur, Mahfud bakal memiliki ruang yang lebih leluasa untuk mengonsolidasikan kekuatan di sisa waktu jelang Pilpres 2024 yang dilangsungkan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Sementara itu, jika tetap bertahan di Kabinet Indonesia Maju, gerakannya akan dibatasi oleh protokoler dan terbelenggu tanggung jawabnya sebagai Menko Polhukam.
"Sementara itu, jika benar-benar ingin tampil kompetitif untuk menahan rival terberatnya di kubu 02 yang menargetkan kemenangan satu putaran, kubu 03 membutuhkan akselerasi atau percepatan konsolidasi elektoral dari segmen undecided dan swing voters pada 3 minggu jelang pemilu ini."
"Salah satu caranya, Mahfud memang sebaiknya membebaskan diri dari tanggung jawab lain dan harus benar-benar fokus dan fokus pada Pilpres 2024, supaya tidak menyesal nantinya," ungkapnya.
PKB

Wakil Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid menilai pernyataan itu menandakan Mahfud MD telah berpamitan dari jabatan menteri.
"Itu artinya Prof Mahfud sudah berpamitan," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Namun, Jazilul melihat Mahfud kini dilema, dengan status sebagai Menkopolhulam, sekaligus cawapres dari Ganjar Pranowo.
"Tapi kan situasinya dilematis sekarang, sementara beliau menjadi cawapres, di sisi lain beliau menteri. Maka ungkapan di debat terakhir itu sebenarnya ungkapan perpisahan," ujar Gus Jazil, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, Gus Jazil mengatakan urusan pembantu presiden merupakan prerogatif kepala negara.
"Tapi kan kembali lagi, itu kan prerogratif presiden. Jadi di situlah dilemanya," jelas dia.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Pravitri Retno W/Milani Resti/Taufik Ismail/Chaerul Umam/Fransiskus Adhiyuda/Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.