Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2024

PP HIMMAH: Pemilu 2024 Jadi Momentum Kompetisi yang Mempersatukan

Sekarang banyak isu negatif yang muncul mengenai pemilu, dari mulai utusan partai politik saling serang, pendukung dan para buzzer.

Penulis: Reza Deni
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Mural menyambut Pemilihan Umum 2024 digambar di tembok pembatas di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH) Abdul Razak Nasution berharap Pemilu 2024 menjadi momentum kompetisi yang mempersatukan.

"Masyarakat, mahasiswa dan anak muda agar menghadapi pemilu 2024 dengan riang gembira, damai dan kompetitif, serta mengutamakan gagasan-gagasan. Jangan saling menjatuhkan, bukan dengan kebencian dan informasi tidak benar, baik itu kepada capres-cawapres dan calon-calon legislatif dari mulai tingkat nasional sampai daerah. Karena momentum 2024 adalah momentum kompetisi yang mempersatukan, dan suara kita semua akan menentukan nasib bangsa 5 (lima) tahun kedepan," kata Razak dalam siaran pers yang diterima, Rabu (6/12/2023).

Dikatakan Razak, sekarang ini banyak isu negatif yang muncul mengenai pemilu, dari mulai utusan partai politik saling serang, pendukung dan para buzzer memberikan informasi yang memprovokasi.

Baca juga: Pemerintah dan KPU Harus Tindaklanjuti Kasus Kebocoran Data Pemilu

"Seharusnya utusan partai politik memberikan informasi yang baik-baik, gagasan serta edukasi kepada masyarakat. Bukan dengan info negatif. Masyarakat Indonesia sudah sangat cerdas," kata dia.

Dia menilai publik Indonesia sudah terlalu pelah dengan informasi negatif dan sudah saatnya bangsa bersatu untuk membangun Indonesia menjadi negara maju.

Dia berharap momentum 2024 ini menjadi momentum strategis untuk mengantarakan Inonesia menjadi negara maju.

"Bonus demografi harus kita maksimalkan sebaik mungkin untuk kebaikan bangsa ini," kata Razak

Jika memang terdapat kecurangan ataupun hal-hal yang negatif soal Pemilu, Razak meminta para pihak segera melaporkan ke lembaga terkait yakni Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

"Kita percayakan kepada penegak hukum, ada kepolisian, tentara juga ada "wasitnya" seperti Bawaslu serta Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebagai Organisasi Mahasiswa Islam berbasis kader PP HIMMAH masih independen tidak berpihak ke salah satu Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," kata dia

"Kami di PP HIMMAH akan melakukan konsolidasi nasional ke daerah-daerah merapatkan barisan seluruh pengurus di wilayah, kader dan simpatisan untuk bermusyawarah dalam menghadapi agenda 2024," tandas RazK.

Sekilas Tentang PP Himmah

Dari sejumlah sumber yang dihimpun Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH) merupakan organisasi bagian yang lahir dan tumbuh dari induk organisasi Al-Jami’iyatul Washliyah (Al-Washliyah).

Dalam perjalanannya, Al-Washliyah telah memiliki posisi yang baik sebagai organisasi masyarakat Islam yang juga tumbuh dan berkembang sebagai organisasi dakwah.

Dibentuknya HIMMAH sebagai organisasi bagian Al-Washliyah, berangkat dari kesadaran bahwa Al-Washliyah membutuhkan kader-kader muda yang memiliki kualitas intelektual dari kalangan mahasiwa guna mencapai target dakwah yang sesuai dengan tuntunan zaman.

HIMMAH didirikan pada tanggal 30 November 1959 dengan beberapa dasar sejarah, yaitu: pertama, adanya ide (gagasan) pembangunan Universitas Al-Washliyah (UNIVA) pada tahun 1955 oleh Pengurus Besar Al-Jam’iyatul Washliyah.

Kedua, adanya keputusan dari Kongres Gerakan Pemuda Al-Washliyah (GPA) ke VI/VII. Adapun kongres ini diselenggarakan pada 10 hingga 14 Maret 1956 di Jakarta.

Salah satu keputusannya adalah membangun Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah disingkat dengan HIMMAH. Ketiga, berdirinya UNIVA pada 18 Mei 1958.

HIMMAH sebagai organisasi bagian Al-Washliyah kini telah tumbuh dan berkembang hampir mencapai usia setengah abad lamanya.

HIMMAH sebagai organisasi intelektual berbasis mahasiswa juga telah mengukir sejarah dengan terlibat langsung pada perjuangan pergerakan nasional Indonesia. Sebagaimana disebutkan para ilmuan, bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan dalam sebuah masyarakat, maka berdasarkan ungkapan ini, HIMMAH di Indonesia juga memiliki peran penting dalam rangka menciptakan perubahan masyarakat melalui dakwah ke arah yang lebih baik.

HIMMAH sebagai organisasi berbasis kampus, dalam perjalanannya turut mengambil peranan aktif dalam kencah perkembangan nasional.

Hal ini sebagaimana disebutkan Muhammad TWH, bahwa HIMMAH (1962-1966) bersama organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya pernah mendukung pembentukan Badan Pendukung Soekarno (BPS) pada tahun 1964.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved