Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilu 2024

Mitigasi Lonjakan Covid-19, Perludem Ingatkan KPU untuk Berkoordinasi dengan Kemenkes

KPU perlu waspadai segala sesuatunya, agar tidak mengganggu keamanan dan keselamatan petugas.

Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengimbau KPU berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait lonjakan Covid-19 di Jakarta.

Diketahui saat ini proses Pemilu 2024 tengah berjalan. Terbaru debat capres-cawapres akan dilangsungkan 12 Desember mendatang.

Sementara itu di Jakarta dilaporkan ada laporan kenaikan kasus Covid-19. Tak hanya itu, negara tetangga Malaysia dan Singapura juga mengalami hal serupa.

Baca juga: Dinkes DKI: Kasus Covid-19 Naik Namun Terkendali karena Mayoritas Gejala Ringan

Atas hal itu, Titi menyebutkan bahwa KPU perlu berkoordinasi dengan otoritas yang berwenang, terkait adanya data lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

Menurutnya hal itu perlu dilakukan, untuk memahami, memastikan, antisipasi dan tindakan seperti apa yang harus diambil.

"Untuk memastikan keamanan petugas agar tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan tahapan Pemilu 2024," kata Titi dihubungi Selasa (5/12/2023).

Ia menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan yang lebih memiliki kompetensi terkait dampak dari peningkatan kasus Covid-19.

Pengajar fakultas hukum di Universitas Indonesia itu juga menyebutkan bahwa proses pemilihan umum melibatkan banyak orang. Maka KPU perlu mewaspadai segala sesuatunya.

"KPU perlu waspadai segala sesuatunya, agar tidak mengganggu keamanan dan keselamatan petugas. Serta para pihak yang terlibat dalam proses pemilu," tegasnya.

Sebelumnya Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dokter Ngabila Salama mengatakan, kasus covid-19 di Jakarta terdapat kenaikan sedikit dan nyaris terkendali.

Lantaran mayoritas kasus hanya bergejala ringan.

"Ada sedikit kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta tapu sangat terkendali dan 95 persen bergejala ringan dan OTG," ujar Ngabila kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Ia juga melaporkan bahwa tidak ada kenaikan angka perawatan rumah sakit.

"Lonjakan kasus Covid-19 di DKI jakarta terjadi terakhir pada Mei-Juni 2023," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved