Rabu, 1 Oktober 2025

Pemilu 2024

Refly Harun Ajak Mahasiswa Jadi Pemilih Cerdas, Harus Bandingkan dan Sandingkan Visi Misi Capres

Refly mengatakan agar mahasiswa membandingkan dan menyandingkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui visi misi mereka.

Penulis: Reza Deni
istimewa
Sekretariat Kuning Ijo Biru (KIB) bekerja sama dengan Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, menggelar acara diskusi, Selasa (28/11/2023) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengajak para mahasiswa agar menjadi pemilih cerdas (smart voters) pada Pilpres 2024.

Refly mengatakan agar mahasiswa membandingkan dan menyandingkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui visi misi mereka.

Keterangan tersebut disampaikan Refly Harun saat menjadi pembicara di Sekretariat Kuning Ijo Biru (KIB) bekerja sama dengan Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: KPU Ungkap Kendala Pemungutan Suara Metode Pos di Luar Negeri, Surat Berpotensi Tak Diterima Pemilih

Untuk itu, Refly Harun meminta agar para mahasiswa membaca visi misi para pasangan calon.

"Ada oritentasi perubahan, ada yang keberlanjutan, ada yang perbaikan. Kalau kita bicara yang perubahan adalah Anies-Muhaimin, yang perbaikan adalah paslon nomor tiga. Yang keberlanjutan adalah paslon nomor dua," beber Refly.

Menurut Refly, membandingkan visi misi para capres dan cawapres sangat penting karena itu akan menentukan masa depan Indonesia.

"Masa depan akan ditentukan oleh kepemimpinan ke depan. Karena itu yang paling penting adalah bagaimana kita mengupas dan memeras isi pikiran capres ke depan sebagai strategi kita memilih capres yang terbaik," kata dia.

Baca juga: Sosok Mahfud MD Bisa Raih Suara Pemilih Rasional

Refly mengatakan tidak terlalu risau siapa yang akan dipilih mahasiswa. Refly mengaku risau jika mahasiswa tidak menjadi pemilih yang cerdas.

"Mudah-mudahan Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik di 2024, siapa pun dia. Tolong diaminkan," pungkas Refly.

Sementara koordinator KIB Habil Marati dalam paparannya menyoroti merosotnya demokrasi karena upaya rezim yang ingin terus menerus berkuasa dengan mengakali Konstitusi.

Habil berpesan kepada mahasiswa agar memilih capres yang memiliki gagasan perubahan dan rekam jejak yang teruji.

"Harus konsen terhadap masa depan apa yang akan diberikan presiden lima tahun yang akan datang. Soal lapangan pekerjaan kesehatan, pendidikan, pangan, dan papan. Hanya calon presiden yang memilih semangat perubahan yang lahir dari mahasiwa," kata Habil.

Andrianto Andri yang jadi narahubung melihat baru kali ini Agenda KIB di terima kampus secara terbuka. 

Menurutnya Kampus lain bisa ikuti Univ Andalas yang tidak antikritik, dan mendukung diskusi kritis di dalam kampus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved