Pilpres 2024
Tanpa PDIP, NasDem & PPP, Koalisi Besar Dukung Prabowo Wujudkan Skenario Jokowi, Siapa Cawapresnya?
Bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasionl (PAN) mendukung Prabowo Subianto, disebut mewujudkan mimpi Joko Widodo di Pilpres 2024.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Prabowo Subianto, disebut mewujudkan mimpi Joko Widodo di Pilpres 2024.
Ada benang merah dukungan untuk Prabowo yang dideklarasikan Gerindra dan PKB, dengan wacana koalisi besar yang sempat mencuat saat lima pimpinan partai besar nasional bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di DPP PAN, bulan April 2023 lalu.
Dalam acara silaturahmi Ramadhan di DPP PAN saat itu, hanya pimpinan PDI Perjuangan dan NasDem yang tak hadir.
Saat itu, Jokowi bertemu dan bersilaturahmi dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
“Ini sudah sesuai dengan skenario koalisi besar yaa, yang dulu diskemakan oleh Jokowi ketika pertemuan di DPP PAN. Minus PDIP dan juga Nasdem, yaitu (terdapat) Gerindra, PKB, PAN dan Golkar. Jadi, ini adalah bagian daripada koalisi besar itu,” kata pengamat politik Ujang Komarudin, Minggu (13/8/2023).
Ia lantas menyoroti simbol-simbol politik yang menguatkan analisisnya.
Salah satunya, Ujang menyebut, terlalu kebetulan jika PAN dan Golkar mengumumkan dukungan untuk Prabowo di hari dan lokasi yang sama.
Untuk itu, ia pun menganalisis jika ini merupakan bagian dari dukungan Jokowi untuk Prabowo.
“Yang kedua, lihat saja bagaimana PAN dengan Golkar bersama-sama loh mendukung Prabowo di saat yang sama, di tempat yang sama. Itu kemungkinan ada arahan itu, kalau tidak ada arahan, pasti harinya berbeda, tempatnya berbeda gitu loh,” kata Ujang.
“Secara politik, simbolnya seperti itu, saya sih melihatnya ada arahan Jokowi, sebagaimana skema awal dulu saat pertemuan di DPP PAN itu, dan berlanjut dengan tadi, dukungan koalisi besar kepada Prabowo saat ini,” katanya.
Dukungan dua partai besar nasional kepada Prabowo turut diungkap Ujang sebagai bentuk kesamaan visi dan misi mereka yang menilai jika Prabowo merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan Jokowi.
Lebih lanjut, Ujang menyebut, bergabungnya Golkar serta PAN dapat menjadi kekuatan besar yang signifikan bagi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk dapat bersaing, bertarung, dan bersama-sama memenangkan pertarungan Pilpres 2024 nanti.
“Kalau (koalisi) ini solid terus, Gerindra, PKB, PAN dan Golkar tentu bisa menjadi kekuatan besar. Kekuatan yang punya potensi untuk bisa menang di Pilpres 2024 nanti,” tuturnya.
Selain itu, Ujang lantas menyebut jika, KKIR tinggal mengatur strategi kemenangan dalam Pilpres mendatang, di mana salah satu kemenangannya juga ditentukan oleh siapa bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mereka usung.
“Kalau bacawapresnya itu bagus, bisa menambah elektoral dan menambah kemenangan bagi Pak Prabowo maka Prabowo punya potensi untuk bisa memenangkan pertarungan di 2024 nanti,” pungkasnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.