Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilu 2024

Penyelenggara Pemilu Terancam Kehilangan Ribuan Honorer, Pemerintah Diminta Buat Kebijakan Khusus

Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat minta pemerintah buat kebijakan khusus agar tenaga honorer di lingkungan penyelenggara pemilu tidak dihapus.

Tribunnews/Mario Christian Sumampow
Koordinator Nasional JPPR, Nurlia Dian Parimitha ditemui di Kawasan Kantor KPU RI, Jumat (27/1/2023). Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) meminta pemerintah membuat kebijakan khusus supaya tenaga honorer di lingkungan penyelenggara pemilu tidak dihapus. 

Sebagai informasi, UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN menyatakan bahwa ASN hanya ada dua jenis, yakni PNS dan PPPK. Pemerintah lantas membuat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49/2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dalam PP tersebut, dinyatakan bahwa tenaga honorer dapat diangkat menjadi PPPK dalam kurun waktu lima tahun sejak beleid tersebut diundangkan. Regulasi tersebut diundangkan pada 28 November 2018 sehingga masa tenggat pengangkatan PPPK adalah 28 November 2023.

Dengan demikian, pegawai honorer yang tidak diangkat menjadi PPPK harus dihapuskan pada 28 November 2023. Padahal, saat ini masih terdapat sekitar 1 juta lebih tenaga honorer di seluruh instansi pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved