Selasa, 30 September 2025

Pemilu 2024

Demokrat Berharap KPU dapat Meminimalisir Jatuhnya Korban dari Penyelenggara pada Pemilu 2024

Agus mengatakan Partai Demokrat berharap KPU bisa memastikan insiden tersebut tidak terjadi lagi di Pemilu 2024.

Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam konferensi pers, Kamis (12/1/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat meminimalisir jatuhnya korban dari pihak penyelenggara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

 Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyinggung 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 korban sakit akibat kelelahan dan beban kerja yang berlebihan pada Pemilu 2019 lalu.

"Kalau kita belajar dari pengalaman Pemilu 2019 yang lalu, yang telah memakan korban jiwa di pihak penyelenggara Pemilu, yakni 894 petugas meninggal dunia serta 5175 korban sakit akibat kelelahan dan beban kerja yang berlebihan," kata Agus dalam konferensi pers, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Jawab Demokrat dan PKS soal Cawapres Anies, NasDem: Harus Bisa Dongkrak Suara

Oleh karena itu, Agus mengatakan Partai Demokrat berharap KPU bisa memastikan insiden tersebut tidak terjadi lagi di Pemilu 2024.

"Kali ini kami berharap (jatuh korban) bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan sebisa mungkin nol insiden," tuturnya.

 Agus berharap KPU dapat menjalankan tugasnya secara amanah dan independen.

"Mengedepankan azas yang penuh dengan keadilan dan kejujuran," kata Agus.

Agus mengatakan Partai Demokrat ingin tidak ingin ada keberpihakan dilakukan KPU terhadap golongan atau kelompok tertentu.

"Ingin segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan damai," ucap pria yang kerap disapa AHY itu.

Lebih lanjut, Agus juga mengatakan institusi penegak hukum dan aparatur negara bersikap netral dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"TNI, Polri, Kejaksaan, dan aparatur sipil negara (ASN) untuk berlaku dan bersikap netral. Tidak berpihak pada satu golongan dan tidak terlibat dalam politik praktis," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved