Jumat, 3 Oktober 2025

Ini Rahasia di Balik Parfum dan Wewangian Sehari-hari, Bentuk Suasana Hati hingga Jangkar Emosional

Jangkar emosional adalah teknik psikologis digunakan mengaitkan atau menjangkarkan suatu kondisi emosi atau perasaan tertentu pada sebuah rangsangan

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
AROMA WEWANGIAN - Foto ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Selasa (12/8/2025), memperlihatkan seorang wanita mencium bau parfum. Riset eksklusif dari dsm-firmenich mengungkapkan, aroma memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi dan kenangan berharga. Menurut Levenza Toh dari dsm-firmenich, wewangian bukan sekadar wangi, melainkan mampu membentuk suasana hati dan meningkatkan rasa percaya diri (sumber Gemini AI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama ini, wewangian sering dianggap hanya sebagai pelengkap penampilan atau sekadar cara menciptakan kesan harum.

Namun, riset eksklusif dari dsm-firmenich mengungkap fakta menarik: aroma memiliki kekuatan membangkitkan emosi, memunculkan kenangan, dan menemani momen-momen penting dalam hidup.

Levenza Toh, Wakil Presiden Regional Consumer Brands, Asia Tenggara, Jepang & Korea, Perfumery & Beauty, dsm-firmenich, menjelaskan bahwa wewangian bukan hanya soal wangi atau segar.

Baca juga: Perpustakaan Parfum Jadi Ruang Eksplorasi di Tengah Fenomena Blind Buy yang Acap Mengecewakan

“Aroma mampu membentuk suasana hati, meningkatkan rasa percaya diri, dan menghubungkan kita pada kenangan berharga,” ujarnya di sela-sela Connect: Future You di ART:1 New Museum, Jakarta Utara belum lama ini.

Menurutnya, di tengah kehidupan modern yang serba cepat, aroma yang tepat dapat menjadi jangkar emosional yang menjaga koneksi kita dengan diri sendiri, sekaligus menjadi jembatan antara siapa kita saat ini dan siapa yang kita cita-citakan di masa depan.

Jangkar emosional adalah teknik psikologis yang digunakan untuk mengaitkan atau menjangkarkan suatu kondisi emosi atau perasaan tertentu pada sebuah rangsangan fisik. Rangsangan ini bisa berupa sentuhan, suara, atau bahkan visual.

Secara sederhana, jangkar emosional bekerja seperti memori otomatis. Misalnya, ketika Anda mencium aroma  tertentu, Anda langsung teringat pada rumah atau masa kecil Anda. Aroma tersebut menjadi jangkar yang memicu perasaan nostalgia dan kehangatan.

Indonesia, Pusat Tren Aroma Masa Depan

Kepala Fine Fragrance Experience, Asia, dsm-firmenich, Veronique Xue menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar parfum paling dinamis di Asia Tenggara.

Populasi muda yang aktif secara digital, pertumbuhan ekonomi kreatif, dan inovasi produk yang tinggi membuat Indonesia bukan sekadar konsumen, tetapi juga pusat lahirnya tren aroma di kawasan.

“Inisiatif ini adalah langkah strategis memperluas jejak kami di Asia Tenggara, sekaligus komitmen berkolaborasi dengan brand dan mitra di Indonesia melalui inovasi, kearifan lokal, dan storytelling berbasis aroma,” jelasnya.
 
Seni dan Kreativitas dalam Wewangian

Sementara acara Connect: Future You menggabungkan seni, teknologi, dan aroma dalam satu ruang. Sebanyak 22 kreasi aroma orisinal terinspirasi dari bahan-bahan lokal Asia Tenggara dihadirkan, mulai dari Eau de Toilette (EDT) hingga produk rumah tangga seperti deterjen dan pelembut kain.

Tujuannya, menunjukkan bahwa parfum tak hanya hadir dalam botol mewah, tetapi juga mewarnai kehidupan sehari-hari.

“Melalui Connect: Future You, kami berinvestasi secara berani dan kreatif untuk masa depan industri wewangian Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia—pasar dengan kekayaan budaya dan potensi luar biasa,” tambah Levenza.

Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah The Forest and Its Fragrance karya seniman Indonesia Yawara. Instalasi ini menampilkan “hutan” dari kain batik yang digantung menyerupai dedaunan hidup.

Alessandro Croce, perfumer dsm-firmenich, menerjemahkan karya tersebut menjadi aroma menggunakan bahan-bahan 100 persen daur ulang.

“Setiap wangi punya masa lalu, dan ketidaksempurnaan mereka justru memberi kemurnian dan keindahan yang tak terduga,” ungkap Croce.

Sementara Master Perfumer Honorine Blanc menegaskan bahwa kreativitas dalam dunia parfum tidak mengenal batas.

“Seperti seni, awal baru selalu merupakan akhir dari yang lain. Kita bisa terinspirasi dari masa lalu untuk menciptakan sesuatu yang baru,” ujarnya.
 
Levenza Toh adalah Wakil Presiden Regional Consumer Brands untuk Asia Tenggara, Jepang & Korea, Perfumery & Beauty di perusahaan dsm-firmenich, sebuah perusahaan ini bergerak di bidang wewangian dan rasa.

Sosok Levenza Toh

Sebelumnya, ia  menjabat sebagai Wakil Presiden Perfumery untuk wilayah Asia Tenggara, Jepang & Korea di perusahaan Firmenich, yang kini telah bergabung dengan dsm dan mulai menempati posisi tersebut pada Januari 2021.

Levenza Toh memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik kimia dari National University of Singapore dan memiliki gelar ganda Executive MBA dari Tsinghua SEM dan INSEAD.

Ia adalah warga negara Singapura dan telah tinggal di beberapa negara, seperti Malaysia, Hong Kong, dan Jerman. Selain bahasa Inggris, ia juga menguasai bahasa Mandarin, Melayu, dan Kanton. 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved