Bacaan Doa
Doa setelah Membaca Surat Al Waqiah, Benarkah Bisa Melancarkan Rezeki?
Doa setelah membaca Surat Al Waqiah diajarkan dalam kitab wirid seperti Khalashah Nabawiy. Membaca Al Waqiah rutin, benarkah bisa memperlancar rezeki?
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Surat Al Waqiah adalah surat ke-56 dalam kitab suci Al-Qur'an.
Surat Al Waqiah terdiri dari 96 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan di kota Mekah, Arab Saudi.
Nama Al-Waqi'ah sendiri diambil dari ayat pertama surat ini yang berarti 'hari kiamat'.
Selain berisi tentang hari kiamat, Surat Al Waqiah biasanya juga dikaitkan dengan persoalan rezeki.
Namun, otoritas keagamaan resmi seperti Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) tidak pernah menyebutkan hal ini.
Sementara itu, para ulama ahli hadis menyatakan hadis yang menyebutkan persoalan tersebut sifatnya da'if (lemah).
Hal ini dijelaskan dalam skripsi berjudul TRADISI PEMBACAAN SURAH AL-WĀQI’AH DI KALANGAN SANTRI SEBAGAI PENGUAT AMAL HARIAN (Living Qur’an) oleh Dian Azizatul Laili tahun 2023.
Membaca Surat Al Waqiah pada dasarnya tetap mendatangkan amal kebaikan seperti membaca ayat-ayat lain di dalam Al-Quran pada umumnya, namun keutamaannya untuk mendatangkan rezeki tidak berdasarkan hadis shahih.
Doa Setelah Membaca Surat Al Waqiah
اَللَّهُمَّ صُنْ وُجُوْهَنَا بِاْليَسَارِ، وَلاَ تُوهِنَّا بِالاِقْتَارِ، فَنَسْتَرْزِقَ طَالِبِي رِزْقِكَ وَنَسْتَعْطِفَ شِرَارَ خَلْقِكَ وَنَشْتَغِلَ بِحَمْدِ مَنْ أَعْطَانَا وَنُبْتَلَى بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنَا، وَأَنْتَ مِنْ وَرَاءِ ذَلِكَ كُلِّهِ أَهْلُ الْعَطَاءِ وَالْمَنِعِ.
اَللَّهُمَّ كَمَا صُنْتَ وُجُوهَنَا عَنْ السُّجُود إِلاّ لَكَ، فَصُنّ أَنْا الحَاجَة إِلاّ إِلَيْكَ بِجُودِكَ وَكَرَمِكَ وَفَضْلِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ (ثلاثًا) أَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Allahumma ṣun wujūhanā bil‑yasār wa lā tuhinna bil‑iqtār, fa nasta rziqa ṭālibī rizqika wa nasta‘ṭifa shirāra khalqika wa nasytaġhila bihamdi man a‘ṭānā wa nubtalā bi dhammi man man‘anā wa anta min warā’i dhālika kullihi ahlu al-‘aṭā’i wal‑man‘i.
Allahumma kamā ṣunta wujūhanā ‘an as‑sujūd illā laka fa ṣunna ‘an‑al‑ḥājah illā ilayka bijūdika wa karamika wa faḍlika yā arḥamar‑rāḥimīn (ṯalāthā) aghnina bi faḍlika ‘amman siwāka. Wa ṣallā Allāhu ‘alā sayyidinā Muḥammadin wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.
Baca juga: Doa Masuk Masjid, Pembuka Pintu Rahmat yang Ringan Diamalkan
Artinya:
“Ya Allah, peliharalah wajah kami dengan kelapangan dan jangan hinakan kami dengan kekurangan, hingga kami tidak bergantung pada pencari rizki-Mu. Lindungi kami dari orang yang keji dan sibuk memuji pemberi, dan lindungilah kami dari mereka yang menahan kami; karena Engkaulah yang menentukan memberi dan tidak memberi.
Ya Allah, sebagaimana Engkau menjaga wajah kami hanya untuk-Mu, jagalah kebutuhan kami hanya kepada-Mu dengan kemurahan dan karunia-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang. (Dibaca tiga kali)
Cukupkanlah kami dengan karunia-Mu tanpa perlu bergantung kepada selain-Mu. Semoga shalawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad ﷺ, keluarga dan sahabatnya.”
Benarkah Membaca Al Waqiah Dapat Memperlancar Rezeki?
Doa setelah membaca Surat Al Waqiah dan anjuran untuk membacanya agar mendatangkan rezeki berasal dari tradisi tasawuf pesantren dan kitab wirid seperti Khalashah Nabawiy karya arya Al‑Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz.
Menurut buku tersebut, keutamaan membaca Al Waqiah secara rutin yaitu dapat membuka pintu rezeki.
Namun, hal itu disandarkan pada hadis lemah yang dibawakan oleh Imam al-Baihaqi.
Hal ini terdapat pada hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi (ulama hadis, fiqih, dan usuluddin) dalam kitabnya, Syu’ab al-Iman no. hadis 2396 dalam Mausu’ah al-Hadis Maktabah Syamilah jilid 6 hal: 14.
Mausu’ah al-Hadis Maktabah Syamilah adalah bagian dari perpustakaan digital Islam terbesar bernama Maktabah Syamilah (Ensiklopedia Hadis).
Hadis yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi tersebut berbunyi:
“Telah mengabarkan kepada kami Abu Abdullah Al hafidz, telah mengabarkan kepadaku abu bakar ahmad bin ishaq ats tsiqoh, telah menceritakan kepada kami ahmad bin basyar al mursidi, telah menceritakan kepada kami kholid bin khadas, telah menceritakan kepada kami abdullah bin wahab, telah menceritakan kepada kami alsari bin yahi, dengan penuh keberanian, menceritakan hadis dari ibnu mas’ud, saya mendengar dari Rasululllah SAW berkata: Barangsiapa yang membaca surah al-Wāqi’ah setiap malam, maka ia tidak akan mengalami kefakiran."
Selain itu, klaim bahwa membaca Surat Al Waqiah dapat memperlancar rezeki juga disebut oleh Imam Nawani dalam kitab Al-Adzakar an-Nawawiyah.
Para ulama hadis terkemuka dan ahli fikih seperti Imam adh‑Dhahabi, Imam al‑Albani, Imam Ahmad, Abu Hātim, dan lainnya menilai sanadnya lemah karena terdapat perawi tidak dikenal (Abu Syuja’) dan jalur periwayatan putus, isi (matannya) juga dinilai aneh, dan para perawinya dianggap da'if (lemah).
Imam Ahmad, Abu Hatim, al-Baihaqi dan al-Darukutni telah sepakat atas keda’ifan (kelemahan) hadis ini.
Sebagian umat Islam mungkin pernah mendengar bahwa Surat Al Waqiah mempunyai keutamaan dalam memperlancar rezeki dan kemakmuran.
Pemahaman ini sering dijumpai di kalangan orang-orang awam dan mereka merutinkan membaca Surat Al Waqiah untuk mendatangkan rezeki yang tidak terduga.
Jika seseorang membaca Surat Al Waqiah dengan keyakinan agar tidak miskin harta atau akan mendapatkan harta yang banyak tanpa berusaha, maka itu bertentangan dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadis shahih.
Hal ini disebutkan dalam firman Allah:
"Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasib mereka sendiri." ( QS. Al-Raʽd/13:11)
Jika membaca Surat Al Waqiah ditujukan agar selalu mengingat kebesaran Allah tentang hari kiamat dan terhindari dari kemalangan pada hari kiamat, maka diperbolehkan.
Ulama ahli hadis, Syekh al-Munawi dalam Faid al-Qadir, menyebutkan bahwa sahabat Ibn Mas’ud menyuruh putri-putrinya merutinkan pembacaan surah al-Waqi’ah setiap malam.
Syekh al-Munawi mengutip pendapat Imam al-Ghazali:
Al-Ghazali bercerita, “Saya pernah bertanya pada sebagian guru-guru kami mengenai surah al-Wāqi’ah yang seringkali dibaca oleh para wali-wali saat keadaan sulit. Mereka berharap agar Allah menghilangkan kesusahan mereka dan menyebarkan rezeki mereka. Bukankah sama saja itu mengharapkan perkara duniawi semata dengan embel-embel amalan akhirat?” Para guru Imam Al-Ghazali menjawab, “Tujuan mereka membaca surah al-Wāqi’ah itu agar diberikan rasa qana’ah atau bekal untuk melaksanakan ibadah, dan kekuatan untuk mengajar. Ini adalah tujuan yang baik, bukan semata duniawi."
Menurut pendapat tersebut, merutinkan membaca Surat Al Waqiah untuk memohon kekuatan dan kelancaran ibadah agar termasuk golongan kanan di hari kiamat, maka diperbolehkan.
Hal ini sesuai dengan kandungan Surat Al Waqiah yang menjelaskan tentang tiga golongan orang pada hari kiamat yaitu golong kiri yang mendapat siksa di neraka.
Kemudian ada golongan kanan dan golongan orang-orang terdahulu yang beriman, yaitu mereka yang akan masuk ke surga.
Al Waqiah juga menjelaskan bahwa Al Quran adalah kitab yang Mulia dan diturunkan dari Allah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.