Jangan Salah Pilih! Ini Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil dan Tak Bahayakan Janin
Ibu hamil kerap dihadapkan pada dilema ketika memilih produk perawatan kulit. Ini daftar kandungan skincare yang aman.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ibu hamil kerap dihadapkan pada dilema ketika memilih produk perawatan kulit.
Di satu sisi, kondisi kulit selama kehamilan bisa berubah drastis, mulai dari munculnya jerawat hingga bercak kehitaman.
Baca juga: Cerita Dinda Hauw Terkait Tantangan Menjadi Ibu dan Pilih Skincare Anak
Namun di sisi lain, banyak yang khawatir bahwa skincare yang digunakan bisa berdampak buruk bagi janin.
Skincare adalah serangkaian perawatan kulit yang bertujuan untuk menjaga kesehatan, kebersihan, dan penampilan kulit—khususnya wajah, meskipun bisa juga untuk seluruh tubuh. Tujuannya bisa bermacam-macam: mencegah jerawat, mengurangi kerutan, mencerahkan kulit, sampai sekadar memberikan hidras
Dermatologist dari Rumah Sakit dr Ben Mboi Kupang, dr. Stephanie Manuella Christianto,Sp.DV menjelaskan secara gamblang dampak pemilihan skincare yang tidak tepat pada ibu hamil.
Salah Pilih Skincare Bisa Picu Gangguan Pertumbuhan Janin
Menurut dr. Stephanie, salah memilih kandungan skincare bisa menyebabkan berbagai masalah, baik pada ibu maupun janin.
Risiko yang paling ringan adalah reaksi alergi atau iritasi kulit, namun yang lebih serius adalah gangguan pada perkembangan janin.
Baca juga: 12 Makanan yang Dianjurkan Ahli Gizi untuk Ibu Hamil Trimester Pertama
“Nah kalau salah pilih ini bisa terjadi reaksi alergi atau iritasi. Dan kalau memang tidak sengaja ya pakai bahan aktif yang ternyata berbahaya untuk kesehatan janin, itu bisa mengganggu perkembangan dari janinnya,” jelasnya dalam talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Senin (21/7/2025).
Beberapa bahan aktif dalam produk skincare dapat bersifat teratogenik, yakni dapat mengganggu pembentukan organ atau jaringan pada janin, baik secara fisik maupun neurologis.
“Bisa karena ada beberapa produk skincare itu bahan aktifnya kita sebutnya sebagai zateratogen atau teratogenik, yang artinya bisa mempengaruhi perkembangan janin, mulai dari perkembangan secara fisik, bisa juga perkembangan secara syaraf, gitu,” tambahnya.
Daftar Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Dokter Stephanie menyebutkan bahwa ada beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit yang sebaiknya dihindari selama kehamilan, antara lain:
- 1. Retinoid atau turunan vitamin A seperti retinol, tretinoin, dan isotretinoin
- 2. Hidrokinon, agen pemutih yang bisa terserap ke dalam darah.
- 3. Merkuri, yang dapat merusak sistem saraf janin.
- 4. BHA atau salicylic acid dalam dosis tinggi.
- 5. Toluene dan phthalates yang sering ditemukan dalam produk cat kuku dan parfum.
Bahan-bahan tersebut berisiko tinggi bila digunakan selama kehamilan, terutama karena kemampuannya untuk terserap sistemik ke dalam darah dan sampai ke janin.
Skincare Aman untuk Ibu Hamil
Meskipun ada bahan yang harus dihindari, bukan berarti ibu hamil tidak bisa menggunakan skincare sama sekali.
Menurut dr. Stephanie, banyak kandungan yang aman dan bermanfaat untuk ibu hamil, di antaranya:
- 1. Vitamin C dan Vitamin E sebagai antioksidan
- 2. Glycolic acid (asal dosisnya di bawah 10 persen)
- 3. Niacinamide
- 4. Azelaic acid
- 5. Hyaluronic acid dan ceramide
- 6. Zinc oxide dan iron oxide untuk sunscreen berbahan physical
“Jadi ini bisa membantu mengatasi hiperpigmentasi atau area-area kehitaman di badan yang suka muncul di saat hamil,” jelas dr. Stephanie.
Dokter juga menekankan pentingnya pemilihan produk dengan label kandungan lengkap.
Banyak produk ilegal yang tidak mencantumkan seluruh bahan aktif, sehingga berisiko mengandung zat berbahaya.
Ketika ditanya apakah perbedaan merek mempengaruhi keamanan skincare, dr. Stephanie menegaskan bahwa yang terpenting adalah kandungan bahannya, bukan nama mereknya.
“Sebenarnya ini bukan masalah brand-nya, yang penting bahan aktifnya. Pastikan aja pilih brand yang menulis bahan aktifnya itu full di ingredients-nya,” sarannya.
Ia juga menyarankan untuk menghindari produk tanpa label kandungan yang jelas, terutama yang dijual bebas tanpa pengawasan resmi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.