Jumat, 3 Oktober 2025

Kisah Chamidatun Bertemu Dian Sastro, Dulu Gagap Buka Laptop, Kini Jadi Perempuan Melek Teknologi

Chamidatun Insyaroah Pekerja Rumah Tangga kini berubah hidupnya menjadi perempuan berdaya yang melek teknologi usai bertemu Dian Sastro

istimewa
PEREMPUAN MELEK TEKNOLOGI - Chamidatun Insyaroah sebelumnya bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga kini berubah hidupnya menjadi perempuan berdaya yang melek teknologi. Pertemuannya dengan Dian Sastrowardoyo jadi awal perubahan hidupnya. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjadi perempuan berdaya, mandiri dan berpenghasilan sendiri dengan bekerja sesuai kemampuannya bisa jadi mimpi sederhana Chamidatun Insyaroah.

Chamidatun Insyaroah sebelumnya bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) kini hidupnya  berubah menjadi perempuan berdaya yang melek teknologi.

Baca juga: Dian Sastro Nostalgia Masa SMP, Akui Pernah Bolos Hingga Terkenang Pulang Sekolah Naik Angkot

Pertemuannya dengan Dian Sastrowardoyo jadi awal perubahan hidupnya.

Bermula ia ingin mencari penyalur pengasuh bayi untuk pekerja rumahan, ternyata nasib mempertemukannya dengan jalan yang lebih luas dengan Yayasan Dian Sastro yang memberinya kesempatan mendapatkan beasiswa.


“Aku tadinya mencari yayasan penyalur babysitter karena memang perempuan di sini setelah lulus SMA banyak yang kerja buruh pabrik atau Pekerja Rumah Tangga. Tapi ternyata aku bertemu Yayasan Dian Sastrowardoyo yang bukan yayasan penyalur tapi memberikan beasiswa Perempuan Inovasi hasil kolaborasi dengan Markoding dan Magnifique Indonesia. Aku dari dulu ingin dapat beasiswa, jadi aku mencoba daftar,” terang Chamidatun.


Ketika menemukan informasi tentang Perempuan Inovasi melalui Instagram,berani mendaftar karena teringat akan impiannya mendapatkan beasiswa untuk terus belajar.

Baca juga: Dorong Generasi Muda Melek Teknologi, Ketua MPR RI Bamsoet Sambut Pengurus Asosiasi Big Data dan AI

Gagap operasionalkan laptop tak jadikan penghalang. 

Dukungan Astra yang membawa Chamidatun bisa mengikuti Bootcamp UI/UX Design dari Perempuan Inovasi.

Bersama timnya, ia menciptakan SAIA, sebuah aplikasi jual beli berbasis fitur card matching, yang mempertemukan UMKM perempuan di sektor kerajinan tangan dan kuliner dengan pelanggan yang memiliki permintaan khusus.

Inovasi ini mendapatkan People’s Choice Award dalam Demo Day, sebuah ajang presentasi hasil karya peserta beasiswa di hadapan mentor, juri industri, dan pemangku kepentingan.

Selain Chamidatun Insyaroah, jalan serupa dialami Khusnul Fitriani dari Kalimantan Selatan.

Khusnul juga menjadi penerima beasiswa dan berasal dari daerah terpencil.

Khusnul Fitriani yang berasal dari Kait Kait, Tanah Laut, Kalimantan Selatan juga menghadapi tantangan serupa.

Di tempat tinggalnya, pernikahan dini masih menjadi hal yang lumrah, sehingga hanya sedikit perempuan yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved