Desainer Indonesia Tampilkan Batik dan Wayang dalam Fashion Art Toronto 2022
ISK merupakan satu dari dua desainer yang terpilih dari Montreal mengikuti even mode bertaraf internasional itu.
Karyanya pun masih 'mentah', karena karya berupa headpiece yang akan ditampilkan dalam panggung mode itu masih dalam bentuk material wayang yang ia beli seharga 10 dolar Amerika Serikat (AS).
"(Material) wayang saya beli dari toko bekas seharga 10 dolar AS dan saya ubah menjadi headpiece. Juga bahan batik yang saya dapatkan dari teman yang mau kembali ke Indonesia diberikan kepada saya. Tidak ada material langsung dari Indonesia untuk semua bahan yang saya buat saat ini, tapi bisa saya buat sedemikian menjadi gaun yang elegan," tegas ISK.
Ia pun berharap karyanya menjadi bukti bahwa desainer anyar tanah air yang tidak pernah mengikuti sekolah mode secara offline pun bisa go international.
"Semoga dengan adanya karya-karya yang akan saya tampilkan nanti, akan mengangkat nama Indonesia di Kanada dan mengubah jaln nasib saya juga sebagai perantau di negara ini," papar ISK.
Saat ditanya apakah dirinya berminat untuk menjajaki panggung mode di New York dan Paris, ia mengaku tidak pernah terpikir.
Karena bakat fashionnya ini lahir dari keterbatasan aktivitas yang ia miliki selama pandemi.
Terlebih dirinya pun tidak memiliki kerabat di Kanada yang terjun dalam bidang sama.
"Saya memang dari awal tidak terpikir jadi desainer, sampai bisa masuk ke fashion week Toronto. Karena terisolasi, saya terkurung, keluar bakat saya dan diberikan jalan oleh orang di Kanada untuk sampai ke Fashion Week 2022. Tidak ada kenalan ataupun teman di dunia fashion di Kanada," pungkas ISK.