Jumat, 3 Oktober 2025

Fenomena 'Pick Me Girl'  dari Sudut Pandang Psikolog, Kenali Ciri-cirinya

Meski beberapa literatur menjelaskan  umumnya sifat pick me girl dilakukan oleh perempuan, laki-laki tidak menjadi pengecualian

ist
Fenomena pick me girl menjadi sorotan di media sosial akhir-akhir ini dan istilah ini mengacu pada tindakan seseorang, umumnya perempuan, berusaha membuat lawan jenis terkesan dengan menyatakan, ia tidak seperti kebanyakan perempuan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Fenomena pick me girl menjadi sorotan di media sosial akhir-akhir ini.

Istilah pick me girl mengacu pada tindakan seseorang, umumnya perempuan, berusaha membuat lawan jenis terkesan dengan menyatakan, ia tidak seperti kebanyakan perempuan.

Bagaimana sisi psikologis menilai fenomena ini? Berikut ulasan dari Psikolog Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Ike Herdiana M Psi Psikolog dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).

Ia menyebut ada beberapa ciri-ciri individu yang tergolong pick me girl. 

Pertama, seseoramg pick me girl akan menyatakan kondisi diri pribadi yang berbeda dengan karakteristik atau stereotip gender secara umum. 

Kedua, pribadi ini cenderung merendahkan perempuan lain.

Baca juga: Hargai Perempuan, Brand Fashion Lokal Ini Keluarkan Koleksi Rajut, Pas Buat WFH

Ketiga, seorang pick me girl akan menampilkan sikap, minat, kebiasaan, atau gaya yang dianggap berbeda dan mampu menarik perhatian lawan jenis.

Dr Ike menjelaskan, seorang pick me girl tidak hanya berusaha menarik lawan jenis tetapi ingin menerima respect dan diperhatikan orang lain.

Kebutuhan untuk tampil ‘berbeda’ dan superior ini berkaitan dengan kehidupan sosial.

Mereka umumnya menginginkan kehidupan sosial, namun lewat cara yang tidak sehat, yakni dengan sengaja merendahkan orang lain.

“Termasuk pula keinginan berkompetisi untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan itu,” jelas Ketua Kelompok Kajian Gender dan Anak Fakultas Psikologi UNAIR tersebut.

Meski beberapa literatur menjelaskan  umumnya sifat pick me girl dilakukan oleh perempuan, laki-laki tidak menjadi pengecualian. 

Pick me boy adalah situasi ketika laki-laki menentang kondisi stereotip agar dianggap berbeda dan lebih keren oleh lingkungan pergaulan. 

“Namun belum ada penjelasan spesifik perbedaan dari sisi gender, karena baik laki-laki dan perempuan memiliki stereotip gender yang sama-sama kuat,” jelas Dr Ike.

Dr Ike menyebut sifat pick me girl muncul karena faktor internalized misogyny.

Perilaku misogini merupakan kebencian atau rasa tidak suka pada perempuan sehingga, perilaku misogini pada seorang pick me girl muncul lewat keinginan untuk menjauhkan diri dari stereotip wanita tradisional yang selama ini dianggap tidak menonjol dan cenderung negatif.

Internalized misogyny tersebut menggambarkan perempuan juga bisa memiliki pemahaman seksisme dan perilaku kebencian terhadap sesama perempuan. Kondisi ini juga didorong kebutuhan pribadi untuk terlihat unik dan berbeda dari orang lain. 

“Stereotip perempuan yang suka make up, lemah lembut, suka dilindungi, suka belanja, didobrak dengan menyatakan dirinya berbeda dengan kondisi itu semua” terangnya.

Perilaku pick me girl umumnya akan membuat relasi sosial dan lingkungan sekitar tidak menyenangkan. Dalam hal ini termasuk kondisi persaingan yang tidak sehat, unsur menghina, serta merendahkan salah satu pihak.

Baca juga: Perempuan Layak Jadi Pemimpin, Sri Mulyani: Tak Ada Diskon Soal Leadership

“Kondisi tersebut tentu tidak nyaman untuk membangun relasi sosial yang sehat. Secara natural, seseorang barangkali akan meninggalkan relasi seperti itu,” sebutnya.

Oleh karena itu, Dr Ike menekankan dalam beberapa situasi pelaku pick me girl akan membutuhkan konseling.

Terlebih jika terus berlangsung, individu akan semakin terobsesi merendahkan dan menghina orang lain.

“Mereka akan semakin tidak realistis dengan tindakan-tindakannya. Hal itu akan membuat individu tidak mampu mengontrol emosi hingga timbul ketidaknyamanan secara psikologis,” imbuhnya.

Maka apabila perilaku pick me girl  berpotensi merugikan orang lain dan diri sendiri, segeralah mencari bantuan profesional. 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved