Minggu, 5 Oktober 2025

Menakar Kandungan Nutrisi Beras Cokelat dan Beras Putih, Mana Lebih Baik?

Tak sedikit orang mengonsumsi nasi dari beras cokelat karena alasan hal itu mendukung program diet mereka.

Editor: Willem Jonata
zoom-inlihat foto Menakar Kandungan Nutrisi Beras Cokelat dan Beras Putih, Mana Lebih Baik?
Shutterstock
beras cokelat

Sebuah studi di tahun 2019 yang memantau para pekerja di Jepang menyimpulkan, mereka yang memakan nasi putih selama satu tahun mengalami peningkatan berat badan lebih dari 2,7 kilogram.

Dalam periode waktu yang sama, mereka yang mengonsumsi nasi cokelat tidak menunjukkan adanya penambahan berat badan.

Temuan studi lain menyatakan, biji-bijian utuh termasuk beras cokelat mengurangi penyerapan kalori dan meningkatkan pembakaran kalori.

Kedua faktor ini berpengaruh secara positif dalam pengendalian berat badan.

Beras cokelat mengandung arsenik?

Beras cokelat, seperti beras lain, memiliki kandungan arsenik, kontaminan yang terkait dengan masalah kesehatan seperti hasil kehamilan yang buruk dan penyakit kanker tertentu.

Akan tetapi, studi yang dimuat dalam Current Environmental Health Reports menyimpulkan, risiko arsenik karena mengonsumsi nasi dalam bentuk apa pun sulit untuk diketahui.

Para peneliti menekankan, hubungan antara jenis nasi yang dikonsumsi dan dampak konsumsi nasi terhadap kesehatan dipengaruhi berbagai faktor.

Faktor itu meliputi pola konsumsi nasi yang berbeda di tiap populasi, total asupan kalori individu, hingga jumlah kandungan arsenik yang bervariasi dalam air yang digunakan untuk memasak nasi.

Namun, satu studi di tahun 2021 menemukan bahwa metode merebus beras cokelat sementara waktu (partially boiling atau parboiling) dapat menghilangkan sekitar 54 persen logam berat atau kontaminan seperti arsenik.

Nasi cokelat adalah nasi yang serbaguna, dapat dimasukkan ke dalam hampir semua makanan.

Untuk membuat bubur, campurkan nasi cokelat dengan susu nabati dan sedikit sirup maple serta kayu manis, lalu taburi kacang di atasnya.

Bisa juga menambahkan nasi cokelat ke dalam piring berisi salad atau biji-bijian, bersama sayuran dan protein tanpa lemak.

Bahkan, nasi cokelat dapat dijadikan sebagai makanan penutup, entah dalam bentuk puding, es krim, atau kue.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved