Selasa, 7 Oktober 2025

Sejarah Perayaan Maulid Nabi Pertama Kali sebagai Tradisi Umat Islam dan Nilai yang Terkandung

Berikut ini sejarah perayaan Maulid Nabi pertama kali sebagai tradisi umat Islam dan nilai yang terkandung; nilai spiritual, moral, hingga persatuan.

Dokumen Humas Pemko Banda Aceh
Ilustrasi perayaan Maulid Nabi dengan berbagi sedekah. 

- Al-Hafizh As-Suyuthi (w. 911 H),

- Al-Hafizh Al-Sakhawi (w. 902 H),

- SyeIkh Ibn Hajar Al-Haitami (w. 974 H),

- Al-Imam Al-Nawawi (w. 676 H),

- Al-Imam Al-Izz ibn Abd Al-Salam (w. 660 H),

- Mantan mufti Mesir, Syeikh Muhammad Bakhit Al-Muthi’i (w. 1354 H),

- Mantan Mufti Beirut Lubnan yaitu Syeikh Mushthafa Naja (w. 1351 H).

Kemudian, perayaan Maulid Nabi menjadi tradisi umat Islam setiap bulan Rabiul Awal bagi generasi umat Islam dari masa ke masa.

Selain pendapat pertama tentang perayaan pertama oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut, ada juga pihak lain yang mengatakan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.

Sultan Salahuddin merayakan Maulid Nabi untuk membangkitkan semangat umat islam pada masa Perang Salib.

Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,

صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ

Artinya:

“Sholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu.”[2]

Dalam perkataan lainnya, Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved