Sabtu, 4 Oktober 2025

Berjam-jam di Depan Layar Komputer? Simak Cara Hindari Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan

Berjam-jam di layar komputer atau gadget, biasanya menimbulkan kelelahan pada mata, badan mudah lelah, hingga kecemasan dan depresi.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Shuttersock
Kelamaan Menatap Layar Gadget Saat WFH, Awas Flek Hitam di Wajah, Ini Trik Mencegah Ala Ahli Dermatologi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika Anda sering duduk lama di depan layar komputer maupun ponsel pintar dalam waktu lama?

Tentu anda harus mewaspadai munculnya gangguan kesehatan mental maupun fisik.

Misalnya, kelelahan pada mata, badan mudah lelah, hingga kecemasan dan depresi.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengurangi gangguan tersebut ?

Anda sebaiknya mulai menerapkan aturan '20-20-20' untuk melakukan aktivitas ini.

Dikutip dari laman Medical News Today, Kamis (20/5/2021), American Optometric Association merekomendasikan penggunaan aturan 20-20-20 bagi anda yang selalu memperhatikan layar digital gadget apapun dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca juga: Penggunaan Gadget dan Medsos Terlalu Lama Bisa Bikin Cemas dan Depresi

Perlu diketahui, untuk mengimplentasikan aturan ini, setelah melihat layar selama 20 menit, luangkan waktu selama 20 detik untuk melihat sesuatu yang memiliki jarak setidaknya 20 kaki.

Melakukan hal ini diyakini dapat membantu anda mengurangi ketegangan pada mata karena menatap layar secara terus menerus.

Perbaiki posisi duduk Anda

Banyak orang duduk pada posisi yang salah dalam menggunakan perangkat seluler maupun komputer, ini dapat menyebabkan tubuh mudah mengalami lelah karena posisi duduk yang salah.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal.

Banyak teknologi yang mempromosikan agar pengguna menggunakan posisi 'ke bawah dan ke depan' saat berinteraksi dengan gadget.

Ini berarti mewajibkan anda untuk membungkuk ke depan dan melihat ke bawah yakni ke arah layar.

Namun Hal ini dapat memberikan tekanan pada leher dan tulang belakang anda, membuat tubuh terasa tidak nyaman.

Sebuah studi yang dilakukan selama 5 tahun di jurnal Applied Ergonomics menemukan kaitan antara SMS di ponsel dengan nyeri leher atau punggung atas pada orang dewasa muda.

Hasilnya menunjukkan bahwa efeknya sebagian besar bersifat jangka pendek, meskipun beberapa orang terus mengalami gejala tersebut dalam jangka panjang.

Namun demikian, beberapa penelitian lainnya membantah hasil studi ini.

Sebuah studi Trusted Source di European Spine Journal pada 2018 lalu menemukan bahwa posisi leher saat berkirim pesan melalui ponsel tidak memiliki perbedaan dengan gejala seperti sakit leher.

Studi ini menyimpulkan bahwa mengirimkan SMS menggunakan ponsel tidak mempengaruhi nyeri leher pada orang dewasa muda.

Kemungkinan ada pula faktor lainnya yang juga mempengaruhi nyeri leher, seperti usia dan tingkat aktivitas yang dilakukan.

Memperbaiki posisi tubuh saat menggunakan teknologi dapat menghasilkan perbaikan postur dan kekuatan secara keseluruhan pada bagian leher dan punggung.

Jika seseorang memposisikan dirinya duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam, berdiri atau melakukan peregangan secara teratur diyakini dapat membantu mengurangi ketegangan pada tubuh.

Selain itu, istirahat sejenak seperti berjalan-jalan di kantor setiap jam juga dapat membantu menjaga otot agar tetap kendur dan menghindari ketegangan serta postur tubuh yang salah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved