Silaturahmi Lewat Virtual Saat Lebaran, Apa Bedanya pada Busana yang Dikenakan?
Jika secara tatap muka membutuhkan waktu berhari-hari untuk bersilaturahmi, maka lewat virtual hanya cukup satu hari
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda pada hari Raya Idul Fitri di tahun sebelumnya, kali ini mungkin sedikit berwarna.
Walau tidak bisa mudik, namun kini masih bisa bersilaturahmi walau hanya beberapa orang saja.
Meski begitu, silaturahmi secara virtual masih tetap dilakukan.
Walau tidak bertemu secara tatap muka, nyatanya sebagian besar orang tetap memikirkan tampilan busana.
Namun ada perbedaan antara lebaran secara virtual dengan tatap muka.
Baca juga: Polisi Sebut Ramainya Warga yang Berwisata ke Pulau Seribu Bukan Imbas Pelarangan Mudik
Hal ini diungkapkan oleh National Chairman Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma. Perbedaan terletak pada hari berlebaran.
Jika secara tatap muka membutuhkan waktu berhari-hari untuk bersilaturahmi, maka lewat virtual hanya cukup satu hari.
"Kalau dulu itu ketemu saudara perlu beberapa hari karena offline.
Kalau virtual setengah hari bisa rapel karena gak ada makan-makan," katanya pada Tribunnews, Jumat (14/5/2021).
Jika dulu rata-rata orang butuh waktu 7-8 hari untuk berlebaran secara offline.
Sekarang tidak lagi. Hal ini yang memengaruhi busana yang dipersiapkan saat lebaran.
Untuk jenis baju yang digunakan menurut Ali adalah less formal.
Bisa juga tampilan sporty menjadi pilihan lebaran.
Di sisi lain, menurut Ali orang-orang mengekspresikan diri dengan merias wajah yang lebih cocok lebaran.
Humble, sederhana dan tidak penuh dengan motif. Masyarakat lebih dominan ke warna pastel dan tone yang lebih soft dan natural.
Walau sebagian orang ada yang memilih pakaian bewarna cerah untuk merayakan lebaran.
Ditambahi pula dengan motif dan detail yang semarak untuk menunjukkan kegembiraan.