Membuka Jalan Desainer Muda Indonesia Mendunia Lewat AYDA 2020/21
Ajang AYDA 2020/21 mendapat dukungan dari sejumlah praktisi ternama di bidang aristektur dan desain interior
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompetisi arsitektur dan desain interior antarnegara bertajuk Asia Young Designer Awards (AYDA) 2020/21 kembali digelar.
Untuk penyelenggaraan di Indonesia, ajang AYDA 2020/21 mendapat dukungan dari sejumlah praktisi ternama di bidang aristektur dan desain interior dan juga dukungan dari Nippon Paint.
Pada skala internasional, penyelenggaraan AYDA bekerja sama dengan Harvard University Graduate School of Design (GSD) di Boston, Massachusetts, AS.
Jon Tan, CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia mengatakan, pihaknya sadar AYDA harus berevolusi dan berkembang lebih dari sekadar kompetisi.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19 di Rumah, Cat Antibakteri Bisa Jadi Pilihan untuk Warna Interior
Pihaknya akan melibatkan pemangku kepentingan, mulai dari arsitek, desainer interior, developer, mahasiswa jurusan arsitektur dan desain interior, dosen, praktisi industri, hingga entitas perusahaan untuk bersatu.
Baca juga: Warna-warna Berani untuk Interior Ini Siap Jadi Colour of The Year 2021
"Ini untuk mendefinisikan ulang bagaimana masa depan akan melampaui konsep warna dan desain, dan pengaruhnya pada emosional, ekonomi, serta sosial,” ujar Jon Tan, CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/2/2021).
Selaras dengan hal tersebut, ia melanjutkan bahwa kompetisi AYDA tahun ini mengangkat tema Forward: Human-Centred Design yang merefleksikan desain inovatif untuk solusi masa kini dan masa depan berkelanjutan serta memperhatikan aspek sosial untuk populasi yang terus berkembang di era globalisasi ini.
“Saat ini kita juga menyadari bahwa Covid-19 menjadi isu besar dunia.
Hal tersebut menjadi tantangan besar bagi kita semua untuk beradaptasi dengan perubahan, termasuk transformasi besar pada penyelenggaraan AYDA 2020/21 yang dilakukan secara virtual seperti roadshow, submission, coaching, mentoring, workshop, hingga grand final,” ucap Jon Tan.
Ia juga menjelaskan bahwa AYDA 2020/21 telah melakukan roadshow virtual di 17 Universitas di Indonesia yang diikuti oleh 579 partisipan dan kini telah terpilih 11 finalis terbaik AYDA 2020/21.
Pada penyelenggaraan AYDA 2020/21, Gold Winner berhasil dimenangkan oleh dua mahasiswa terbaik, untuk kategori Arsitektur diwakili oleh Marietta Stefani dari Universitas Kristen Petra dengan karya "Non-Visual Art Gallery" dan Patricia Caitlyn Kurniawan dari Universitas Pelita Harapan dengan karya "Antara" untuk kategori Desain Interior.
Marietta Stefani, Gold Winner AYDA 2020/21 kategori Arsitektur mengungkapkan, meskipun tahun ini semua kegiatan harus dilakukan secara virtual, tetapi tidak menyurutkan semangat saya untuk memberikan yang terbaik.
AYDA telah memberikan perubahan besar bagi perkembangan karir saya di kemudian hari. Selain itu, juga menjadi motivasi bagi saya, untuk dapat memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Indonesia”
Anto Sudaryanto, juri kategori Arsitek mengungkapkan, tahun ini menjadi tahun yang sangat berbeda, dimana kita hanya bisa bertatap muka secara virtual selama proses AYDA 2020/21 berlangsung.