Sabtu, 4 Oktober 2025

KLHK: Desain Kemasan yang Baik dari Sisi Lingkungan adalah Galon Guna Ulang

Polemik antara galon guna ulang dan galon daur masih menjadi perhatian sebagian masyarakat hingga produsen air minum.

Editor: Willem Jonata
ist
Ilustrasi galon air guna ulang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik antara galon guna ulang dan galon daur masih menjadi perhatian sebagian masyarakat hingga produsen air minum.

Sebenarnya polemik ini selesai mengingat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengeluarkan permen KLHK No.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah.

"KLHK justru mendorong produsen melalui Permen No.75 tahun 2019 harus membangun dan mendesain kemasan itu yang paling baik dari sisi lingkungan, dan itu adalah guna ulang," kata Ujang Solihin Sidik, Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan KLHK, dalam acara diskusi media “Tantangan dan Tentangan Sampah Plastik” yang dilakukan secara daring oleh Forum Jurnalis Online, Kamis (28/1/2020).

Dikatakannya, produsen didorong itu adalah soal pembatasan, meredesain kemasan agar kemasan yang tadinya tidak bisa didaur ulang harus bisa didaur ulang.

Baca juga: KLHK Tuntut PT Rambang Agro Jaya Bayar Ganti Rugi Pemulihan Lingkungan 137 Miliar Rupiah

“Yang tadinya sudah didaur ulang diubah menjadi guna ulang, itu lebih bagus karena  justru guna ulang itu posisinya lebih tinggi kan hierarkinya daripada daur ulang,” katanya.

Dikatakannya, daur ulang betul, tetapi faktanya daur ulang kan bukan persoalan mudah, butuh teknologi, butuh uang, butuh efford yang banyak.

Baca juga: Dirjen KLHK Tawarkan Empat Pendekatan Atasi Banjir Kalsel

Kalau dibandingkan dengan guna ulang, guna ulang itu efford-nya sedikit dibandingkan daur ulang.

"Guna ulang itu kan hanya tinggal ditarik lagi, contohnya galon, galon kan bisa ditarik lagi oleh produsennya, dicuci dan dibersihkan dan lalu dipasarkan lagi. Itu kan bisa sampai 30-50 kali, sampai masa kemasan selesai baru kemudian didaur ulang,” kata Uso.

Dia mengatakan bahwa berbicara pengelolaan sampah berkelanjutan itu tetap harus melihat hierarkinya, yaitu 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved