Selasa, 7 Oktober 2025

Pakai Sarung, Pelestarian Budaya Sekaligus Penghormatan Terhadap Pejuang dari Kalangan Santri

Makanya, saat peringatan Hari Santri, pada 22 Oktober, ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember masuk ke kantor menggunakan sarung.

Editor: Willem Jonata
Istimewa
ILustrasi sarung 

TRIBUNNEWS.COM - Sarung sudah menjadi identitas dan bagian dari budaya Indonesia, serta sangat dekat dengan kehidupan pesantren.

Bahkan bisa dikatakan sarung juga menjadi identitas para santri.

Makanya, saat peringatan Hari Santri, pada 22 Oktober, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember masuk ke kantor menggunakan sarung dan songkok.

“Pakai sarung ini membuat saya membayangkan perjuangan KH Hasyim Asy’ari,” kata Musyaffa Arfa, salah satu PNS Pemkab Jember di lingkungan Kantor Pemkab Jember, Kamis (22/10/2020), seperti dilaporkan Kompas.com.

Pria yang akrab disapa Syafa itu mengaku tidak risih dengan kebijakan mewajibkan ASN menggunakan sarung sehari.

“Ini untuk memperingati jasa para ulama dan santri mengusir penjajah,” tambah dia.

Baca juga: Viral Anak Panjat Tiang Bendera Saat Upacara Hari Santri di Gorontalo, Masih Pakai Peci & Sarung

Ketika hari ini semua ASN menggunakan sarung, Syafa merasakan suasana berbeda di banding hari biasa.

Dia merasakan ada nilai sejarah yang bisa direnungkan dan dipelajari untuk diambil hikmahnya.

“Saya merasa mereka yang berani berjihad melawan penjajah, masak kita tidak menghormati para syuhada itu,” tutur dia.

Sementara itu, Plt Bupati Jember KH Abdul Muqit Arief mengatakan, perayaan Hari Santri di Pemkab Jember tahun ini dilakukan secara sederhana.

Baca juga: Sarung Buatan Dalam Negeri Diminati di Kawasan Asia Tenggara, Afrika Hingga Timur Tengah

Seluruh ASN di Pemkab Jember hingga tingkat kecamatan diminta untuk memakai sarung dan songkok.

Hal itu dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada para pejuang dari kalangan santri dan ulama.

Terlepas daripada itu, Behaestex, sebagai produsen produk Sarung BHS dan Sarung Atlas, turut menjaga nilai dan makna sarung bagi santri yang ikut berperan mengenalkan identitas dan pelestarian nilai budaya Indonesia.

Oleh karenanya, Behaestex terus berusaha menghadirkan produk kualitas premium, yakni Atlas Super Premium .

"Produk Sarung Atlas Super Premium hadir dengan kualitas premium yang merupakan perpaduan seni dan teknologi, terinspirasi dari motif-motif perpaduan kekayaan etnik Indonesia, serta teknologi yang modern," tutur Haikal Bahasuan selaku Direktur Marketing Behaestex.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved