Keluarga Berperan Turunkan Beban Masalah Gizi Anak
Anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM - Anak memiliki hak bertumbuh dan berkembang yang harus dipenuhi dan didukung oleh keluarga, masyarakat, dan negara.
Faktor keluarga mulai dari pengetahuan nutrisi sejak dini, pengurangan tingkat kemiskinan, hingga peningkatan pendidikan perempuan akan sangat membantu memastikan anak mendapatkan hak akan nutrisi yang seimbang.
Dr. Ir. Dwi Hastuti, MSc., Kepala Divisi Perkembangan Anak Departemen IKK FEMA IPB (Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor mengatakan, dalam pencegahan stunting, keluarga berperan dalam menurunkan beban masalah gizi.
Baca: Di Kabupaten Tangerang, 36 Anak Terancam Gizi Buruk
"Juga menyediakan makanan bergizi seimbang dan berkualitas dan harus bisa memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas di keluarga,” kata Dwi Hastuti di Wonosobo Jawa Tengah belum lama ini.
Terlebih pada masa pandemi dimana anak-anak lebih banyak beraktivitas di dalam rumah, peran serta tanggung jawab keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dan mencegah stunting menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah mengatakan, stunting merupakan isu kompleks yang berakar pada masalah infrastruktur, sanitasi, edukasi, dan juga pengetahuan mengenai kesehatan di tingkat keluarga.
Baca: Manfaat Kesehatan Beras Merah Lengkap dengan Nilai Gizi, di Antaranya Mengontrol Diabetes
“Provinsi Jawa Tengah, termasuk PKK yang memiliki perpanjangan stunting hingga tingkat keluarga, menaruh perhatian penting pada kualitas nutrisi termasuk pola makan gizi dan seimbang yang dikonsumsi anak untuk pencegahan stunting," katanya.
Berdasarkan Riskesdas 2018, sekitar 31,22 % balita di Provinsi Jawa Tengah masih mengalami kondisi stunting.
Untuk mencegah prevalensi salah gizi pada anak, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga masyarakat, hingga keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.
Menyadari peran penting keluarga dalam pencegahan stunting, Danone Indonesia bermitra dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah dan lembaga swadaya kemasyarakatan membentuk program pencegahan stunting berbasis keluarga pada tingkat desa.
Kerjasama ini telah dilakukan di Desa Pagerkukuh, Desa Ngadimulyo, Desa Bejiarum, Desa Pagerejo, Desa Reco, dan Desa Pulosaren, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia menyampaikan bahwa kemitraan ini berfokus pada edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Gizi Seimbang dengan ISI PIRINGKU dan juga WASH (Water Access Sanitation and Hygiene).
“Sejalan dengan visi One Planet, One Health, Danone Indonesia melalui kategori Specialized Nutrition dan Waters ingin membawa kesehatan ke sebanyak mungkin masyarakat di Indonesia melalui penyediaan nutrisi maupun pelaksanaan program berkelanjutan, termasuk di Kabupaten Wonosobo," katanya.
Secara keseluruhan, kemitraan antara Danone Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas PUPR Provinsi Jawa Tengah, dan mitra LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) telah mendukung pencegahan stunting di total 436 Keluarga dan 13 Posyandu di Provinsi Jawa Tengah.