Jumat, 3 Oktober 2025

7 Alasan Mengapa Wanita yang Dipacari Seorang Pria saat Ini Bukanlah Wanita yang Akan Mereka Nikahi

7 Alasan Mengapa Wanita yang Dipacari Seorang Pria saat Ini Bukanlah Wanita yang Akan Mereka Nikahi

Penulis: Tiara Shelavie
Bright Side
7 Alasan Mengapa Wanita yang Dipacari Seorang Pria saat Ini Bukanlah Wanita yang Akan Mereka Nikahi 

7 Alasan Mengapa Wanita yang Dipacari Seorang Pria saat Ini Bukanlah Wanita yang Akan Mereka Nikahi Kelak

TRIBUNNEWS.COM - Semua orang mungkin bisa mengingat situasi saat ada pasangan yang putus setelah menjalani hubungan yang lama.

Bukannya menikah, pria itu malah melamar "gadis baru" yang belum lama ia kenal.

Kisah seperti itu sangatlah mengejutkan dan seringkali memunculkan pertanyaan: "Mengapa seorang wanita tak kunjung dilamar setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun bersama sementara ada wanita lain yang segera menjadi pengantin padahal belum lama berpacaran?"

Dilansir Bright Side, inilah kemungkinan isi pikiran seorang pria yang menjadi jawaban atas fenomena tersebut.

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Para Jomblo, Minggu 29 September 2019: Taurus Bosan Bermain-main

1. Tidak ada yang namanya "wanita yang tepat. Yang paling penting adalah bersama dengannya di waktu yang tepat.

Bright Side
Bright Side 

Di media sosial, seseorang memposting pendapat bahwa pria menikah bukan ketika mereka bertemu "cinta hidup mereka", tetapi karena mereka siap untuk memulai sebuah keluarga.

Seorang pengguna Twitter menjadi sangat tertarik dengan teori ini dan meminta para pria untuk mengomentarinya.

Dan hampir dengan suara bulat, pria mengakui bahwa mereka memiliki hubungan yang mereka sesalkan berakhir tetapi itu tidak menghentikan mereka menikah ketika mereka memiliki wanita yang cocok untuk menjadi istri mereka.

Ada hal lain yang populer yang memicu pria untuk menikah: yaitu jika seorang wanita yang sudah lama ingin mereka nikahi, mereka juga ingin menikah.

Dalam hal ini, mereka merasa bahwa tidak ada kesempatan dengan wanita lain itu.

Jadi, tampaknya pria tidak menunggu "wanita yang tepat" dan gadis mana pun yang siap menikah pada waktu tertentu akan mendapatkan lamaran.

Para ilmuwan mengatakan bahwa usia terbaik untuk memulai sebuah keluarga adalah 28 hingga 32.

Setelah waktu ini, kemungkinan pria ingin menikah akan turun dan setelah usia 42, kemungkinannya hampir 0.

Baca: Wanita yang Lama Menjomblo adalah Wanita yang Paling Bahagia, Ini 6 Alasannya

2. Tidak mungkin membangun rumah tangga hanya dari penampilan fisik

Studi menunjukkan bahwa pasangan dengan wanita yang lebih menarik daripada prianya adalah pasangan yang paling bahagia.

Tapi seperti yang dikatakan John T. Molloy (penulis buku Why Men Marry Some Women and Not Others), penampilan wanita seharusnya tidak vulgar.

John meminta lebih dari 3.500 pria untuk menggambarkan pengantin wanita mereka dan hanya 20% tunangan yang menggunakan kata sifat yang berkaitan dengan penampilan mereka (seperti cantik, menarik, atau seksi).

Dan 80% lainnya menyebutkan karakter wanita.

Pria mengatakan bahwa menjadi bersih dan rapi itu sangat penting tetapi tidak ingin mereka terlihat berlebihan.

Pendapat yang paling populer adalah ini: seorang wanita harus terlihat pantas sehingga tidak malu untuk tampil bersamanya di depan umum.

3. Opini teman dan keluarga dapat mempengaruhi keputusan

Bright Side
Bright Side 

Bahkan jika seorang pria terlihat sangat mandiri sekalipun, siapa wanita yang dia pilih sebagai seorang istri akan dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat dengannya.

Itulah sebabnya teman berperan besar pada tahap awal hubungan dan pendapat mereka dapat mempercepat proses jatuh cinta.

Selain itu, persetujuan orang tua pria juga dapat menjadi faktor penentu dalam lamaran.

Anda mungkin pernah melihat kasus di mana harapan orangtua berbeda dari gadis yang dibawa pulang oleh putra mereka.

4. Pria tahu betul wanita yang benar-benar puas

Untuk lebih spesifik, wanita mungkin hanya berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja ketika sebenarnya, mereka tidak ingin menikah.

Namun, jika seorang wanita tidak pernah menyuarakan pendapatnya tentang keinginan untuk menikah, pacarnya tidak akan pernah tahu.

Tetapi laki-laki pandai membuat kesimpulan.

Jadi, ketika gadis ini kehilangan kesabarannya, mengepak barang-barangnya dan pergi, pria itu akan menganalisis situasi dan ketika dia bertemu wanita berikutnya, dia akan lebih cepat dalam keputusannya dan akan melamarnya sebelum dia meninggalkannya.

Psikolog mengklaim bahwa pasangan yang memiliki sedikit konflik di awal tidak memiliki masa depan sehingga orang tidak perlu takut untuk mengungkapkan pendapat mereka.

Para wanita yang lebih suka diam tentang keinginan mereka tidak pernah benar-benar mendapatkan cincin kawin.

73% calon istri mengakui bahwa mereka pasangan mereka dan bersikeras menikah, bukan hanya menunggu.

5. Tinggal bersama menurunkan kesempatan menikah hingga 50%

Bright Side
Bright Side 

Psikolog memperingatkan wanita agar mereka harus berhati-hati tentang ide hidup bersama sebelum menikah.

Kebanyakan pria melamar 22 bulan setelah awal hubungan dan setelah periode ini, kesempatan berkurang 20% dan 3 tahun kemudian, jumlah ini hanya 50%.

Dan setelah 7 tahun, peluang menikah adalah 0%.

Tetapi jangan lupakan perbedaan persepsi: wanita berpikir bahwa hidup bersama adalah langkah pertama untuk menikah.

Tapi bagi pria, sebaliknya, mereka "melupakan" tentang perlunya mendaftarkan hubungan dan terlanjur berpikir bahwa mereka sudah memiliki istri.

6. Wanita nyaman saat ini tapi tidak yakin dengan masa depan

Bright Side
Bright Side 

Terkadang, pria ingin menikah saat mereka mencapai hal-hal tertentu dalam hidup mereka seperti naik jabatan, punya apartemen, rumah, dan sebagainya.

Mereka tidak ingin tinggal sendirian selama periode kehidupan yang sulit ini tanpa mengejar tujuannya.

Jadi, dia mencari seorang wanita untuk mendukungnya, tetapi hanya sementara.

Wanita yang "nyaman" yang tidak membutuhkan banyak dan yang akan selalu bertemu dengannya di tengah jalan tidak cukup untuk kehidupan yang diinginkannya.

Wanita itu tidak menantangnya atau mendorong kecanduan.

Dan jika seorang pria menjadi sukses, mereka ingin tetap bugar dan dalam situasi ini, dia membutuhkan seorang wanita yang akan menantangnya setiap saat, membantunya untuk mencapai lebih dan lebih banyak lagi.

7. Tidak semua hubungan berujung pernikahan

Bright Side
Bright Side 

Sejak usia dini, anak perempuan diajari bahwa setiap anak laki-laki yang memperhatikan mereka secara otomatis menjadi "jodohnya."

Sangat sering, kerabat bercanda tentang hal ini dan bertanya kepada anak perempuan kapan menikah.

Namun tahun demi tahun, pertanyaan ini menjadi semakin serius.

Perempuan tumbuh dengan stereotip bahwa jika hubungannya lama, maka harus bertemu di pelaminan.

Tetapi pria jarang memiliki stereotip yang sama, jadi ada kesalahpahaman besar di antara kedua jenis kelamin.

Tetapi kemudian mereka harus hidup dengan anggapan bahwa orang ini hanya bersama mereka karena mereka merasa perlu, bukan karena mereka ingin.

Juga, pria jarang menyerah pada keinginan mereka dan jika mereka yakin dengan pilihan mereka, mereka tidak akan menunggu terlalu lama atau menghindari percakapan.

Tidak ada yang namanya bujangan sejati, hanya ada wanita yang tidak ingin mereka nikahi tetapi terlalu takut untuk mengatakannya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved