Mengapa Operasi Plastik Sangat Populer di Korea Selatan ?
Bedah plastik memang dianggap 'biasa' dan selama ini sudah diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea Selatan (Korsel).
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Bedah plastik memang dianggap 'biasa' dan selama ini sudah diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea Selatan (Korsel).
Ada begitu banyak iklan yang dipasang di beragam tempat, mulai dari stasiun kereta bawah tanah, bus, hingga banyak jalan di negara itu.
Umumnya, para orangtua di Korsel memberikan hadiah berupa 'bedah atau operasi plastik' kepada anak-anak mereka setelah berhasil menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi nasional.
Bahkan ada pula yang menyebut operasi plastik sebagai hal yang wajib dilakukan jika usia anak itu memasuki tahapan dewasa.
Beberapa pencari kerja juga ada yang rela melakukan bedah plastik terlebih dahulu, sebelum mereka menemui para petinggi perusahaan.
Hal itu dilakukan hanya untuk meningkatkan peluang mereka dalam memperoleh pekerjaan.
Hingga akhirnya muncul program televisi seperti 'Let Me In' yang memanfaatkan rasa sakit dan kecemasan itu untuk diubah secara 'ajaib' menjadi kepuasan dan kecantikan yang akan mengubah seluruh hidup para pesertanya, melalui operasi plastik.
Untuk beberapa orang di negara itu yang selalu merasa mendapatkan bully karena penampilan fisik mereka yang buruk, mereka bisa menggunakan cara satu ini untuk mengubah nasib.
Dikutip dari laman Koreaexpose.com, Kamis (4/10/2018), Korsel memiliki pasar operasi plastik yang sangat besar, media asing seperti The Washington Post dan New Yorker telah menulis berita yang terkait dengan popularitas operasi plastik di negara itu.
Dalam artikel tersebut, dilaporkan sebanyak 20 persen wanita telah menjalani beberapa tahapan bedah kecantikan.
Seperti yang disampaikan International Society of Aesthetic Plastic Surgeons.
Wisata bedah plastik juga merupakan pasar yang sangat menggiurkan di negara itu.
Sektor tersebut menyumbang sekitar seperlima wisatawan medis atau mereka yang ingin melakukan operasi plastik di Korea Selatan.
Menurut New York Times, pemerintah Korsel pun mengharapkan lebih dari satu juta wisatawan medis tahunan pada 2020 mendatang.
Perlu diketahui, pendapatan dari turis bedah plastik pada 2014 lalu mencapai angka USD 107 juta.
Dengan munculnya pasar tersebut, maka akan ada peningkatan bisnis baru di negara itu.
Menurut National Tax Service, ada total 1414 klinik bedah plastik yang terdaftar di Korsel pada September 2017.
Jumlah tersebut tidak termasuk jumlah rumah sakit besar, klinik dermatologi dan klinik dokter gigi di Korea yang menawarkan alternatif lain dari bedah kecantikan.
470 klinik independen itu berbasis di Gangnam-gu, dimana terdapat dsitrik bedah plastik Apgujeong yang terkenal dengan serangkaian penawaran yang memusingkan.
Banyak yang mengakui bahwa cantik dan tampan di Korea Selatan merupakan sebuah keuntungan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Meskipun banyak perusahaan secara resmi menyangkalnya, para pelamar yang memiliki tubuh dan wajah menarik tentunya akan mendapatkan poin plus dalam proses rekrutmen itu.
Seorang Ahli bedah plastik di negara tersebut mengatakan bahwa ada peningkatan jumlah pasien setiap kali memasuki musim perekrutan karyawan perusahaan.
Meskipun diskriminasi penampilan umumnya ditemukan di negara dan sektor lainnya juga, namun tindakan bully terbukti masih sering dilakukan di negara itu hanya karena kekurangan secara fisik.
Sumber: koreaexpose.com