Sabtu, 4 Oktober 2025

Karakter Pria yang Malas Berkomitmen dan Menikah Menurut Psikolog

Namun, mengapa masih saja ada pasangan yang menghindari perkawinan? Terutama ciri pria yang malas berkomitmen untuk menikah.

TRIBUNNEWS.COM - Pernikahan sejatinya bukan hanya menyatukan dua orang dalam satu ikatan suci pernikahan.

Dalam membangun rumah tangga, ada begitu banyak kesepakatan antar pasangan untuk kebaikan bersama bagi masa depan keduanya.

Barangkali ini yang akhirnya menjadi alasan mengapa banyak generasi muda yang hidup di era modern seperti sekarang ini takut akan komitmen sebuah perkawinan.

Mungkin salah satu di antaranya adalah Anda yang tengah membaca artikel ini.

Di balik urusan kebahagiaan serta buah hati, pernikahan seharusnya merupakan cara terbaik untuk hidup bersama dengan orang tercinta dalam merajut cita dan asa.

Namun, mengapa masih saja ada pasangan yang menghindari perkawinan? Terutama ciri pria yang malas berkomitmen untuk menikah.

Tanpa disadari, selain soal masalah finansial dan prinsip hidup, ternyata hal ini acapkali menyebabkan sebuah hubungan cinta yang seharusnya lebih cepat diresmikan terhalang oleh masalah tersebut.

Bagaimana pandangan psikolog soal karakter pria yang malas berkomitmen untuk menikah?

“Ini memang sifatnya sangat personal, ada yang tidak berpacaran atau terhenti pada hubungan tanpa komitmen. Namun, jika sampai pacaran, umumnya pria tersebut tidak melibatkan diri atau pasangannya dalam komitmen,” ujar Ayoe Sutomo, psikolog dilansir tabloidnova.com.

Lebih lanjut, Ayoe memaparkan ciri pria yang malas berkomitmen untuk menikah. Pertama ialah tidak membawa dirinya atau sebaliknya yaitu pasangannya untuk berkenalan dengan keluarga serta orangtuanya meskipun sudah pacaran lama.

Ciri kedua ialah menghindar topik pembicaraan tentang pernikahan. Selain itu, ciri pria yang malas berkomitmen untuk menikah juga tidak memasukkan perkawinan dalam rencana masa depannya.

“Biasanya pria mengalihkan tema pernikahan ketika sedang berbicara dengan pasangannya. Terkadang ciri pria seperti itu juga mengatakan bahwa cinta itu bukan atau tidak harus memiliki dan sifatnya bebas,” tambah Elizabeth Santosa, psikolog.

 
Ridho Nugroho/Tabloidnova.com

Sumber: Tabloidnova.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved