Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Seorang Raja dan Alas Kaki Pertama

Ia kembali ke istana dengan kesakitan karena kaki memar dan bengkak karena ia berjalan tanpa alas kaki.

Editor: Mohamad Yoenus
tansmith
Alas kaki 

TRIBUNNEWS.COM - Pada awal-awal masa sebelum kebiasaan memakai alas kaki, ada seorang raja yang perkasa, ia tinggal dalam kemegahan dan kemakmuran.

Suatu hari ia berjalan tanpa alas kaki di sepanjang jalan dengan menyamar untuk mengetahui tentang kondisi negaranya.

Ia kembali ke istana dengan kesakitan karena kaki memar dan bengkak karena ia berjalan tanpa alas kaki.

Akhirnya sang raja menggunakan kuda atau kereta setiap kali ia keluar dari istananya.

Raja memanggil semua pekerja kulit di negaranya.

Ia mengatakan kepada menterinya bahwa ia berencana mempekerjakan mereka untuk meletakkan lapisan kulit di semua jalan di negaranya.

Maksudnya agar kakinya tidak sakit setelah berjalan-jalan di seluruh negaranya.

Pada saat itu, kulit digunakan untuk tujuan selain membuat alas kaki.

Kulit digunakan untuk membuat pakaian, tenda, kekang kuda, karpet, perisai, rakit, wadah untuk cairan seperti anggur, baju besi pelindung tentara, dll.

Menteri berpikir bahwa itu membutuhkan biaya yang besar untuk melapisi jalan dengan kulit dan ia ingin menghindarinya.

Tapi ia takut menyinggung raja yang pemarah.

Maka ia mengatakan kepada raja bahwa menutupi jalan umum dengan kulit akan membuat setiap warga negara termasuk pengemis berjalan di atas kulit yang sama yang dilewati oleh raja.

Ia membuatkan alternatif dengan menutupi kaki raja dengan kulit kualitas terbaik yang tersedia di negara ini.

Jadi, ini hanya dipakai oleh raja saja.

Raja senang mendengar saran tersebut. Ia pun menutupi kakinya dengan kulit dan berjalan di sekitar dengan mengenakan alas kaki baru.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved