Inspirasi
Kisah Habibie, Penyandang Difabel yang Raup Omzet Rp 10 Juta dari Lapak Online
Ini sekelumit kisah Habibie, penyandang difabel yang berhasil meraup omzet Rp 10 juta dari jualan lewat online.
TRIBUNNEWS.COM - Siapa bilang penyandang difabel tidak bisa berkarya seperti orang-orang pada umumnya.
Pandangan sebelah mata sebagian orang serta minimnya fasilitas publik bagi kaum difabel tidak menjadi sebuah hambatan untuk meratapi hidup.
Paling tidak, itulah yang dirasakan Habibie Afsyah untuk terus berkarya.
Habibie ingin agar kaum difabel bisa memiliki kemampuan untuk bekerja serta mendapat perlakuan yang setara dengan orang lain.
"Jadi aku pikir dunia yang bisa digeluti juga oleh disabilitas, yaitu pemasaran lewat internet," ujar pria kelahiran Januari 1988 ini.
Sejak lahir, Habibie sudah menderita muscular dystrophy tipe Becker yang membuatnya tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal.
Hal ini menyebabkan ia jarang keluar rumah, dan ia pun menghabiskan waktu bermain games di komputer.
Dari hobi inilah, selepas SMA Habibie langsung diarahkan oleh ibundanya untuk mengikuti kursus komputer.
Sehingga, pada 2007, ia sudah bisa mendapatkan penghasilan.
"Pertama kali saya mendapat penghasilan US$ 120 dari toko online Amazon," ujarnya.
Kala itu, ia menggunakan program affiliate Amazon.
Apabila orang mengeklik tautan iklan yang mengarah ke situs Amazon, ia mendapatkan uang 4% dari transaksi yang dilakukan.
"Sebenarnya itu rugi karena modalnya itu lebih dari itu," kenang Habibie.
Namun, belajar dari kegagalan, ia terus mengembangkan ilmunya hingga bisa mendapatkan untung dari program itu.
Saat ini dia bisa meraih omzet sekitar Rp 10 juta per bulan.