Selasa, 7 Oktober 2025

Investigasi Kosmetik Beracun

Produk Kosmetika Tertentu Sesumbar 'Bebas Merkuri' di Kemasannya, Ternyata Beracun!

Produk kosmetik tertentu mencantumkan sesumbar 'bebas merkuri dan hidrokuinon', ternyata setelah diuji di laboratorium terbukti beracun !!

TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO
Menguji tingkat aman pakai sejumlah produk kosmetik di Laboratorium PT Sucofindo di Cibitung, Bekasi. 

Uniknya, toko-toko ini menjual segala macam kosmetik dengan 'kasta’ berbeda-beda. Mulai dari kosmetik abal-abal hingga yang bermerek terkenal ada di toko-toko ini. "Ada kosmetik bikinan China atau Taiwan nggak?”

Ketika Tribun melempar pertanyaan itu kepada pemilik salah satu toko, anehnya, sang penjaga toko seperti ketakutan. "Apa? Kosmetik China? Nggak ada di sini, nggak ada! Cari aja di tempat lain!” jawabnya, setengah menggertak dan tak bersahabat.

Ketika pertanyaan yang sama diajukan di toko-toko di sebelahnya, jawabnya sama.  "Nggak ada mas. Kita nggak jualan produk-produk begituan. Cari saja di tempat lain. Sampeyan dari mana?” jawab salah satu pemilik toko dalam nada curiga, balik bertanya.

Entah mengapa, kalau pertanyaannya 'kosmetik China’ para pedagang seperti ketakutan dan curiga. Ketika Tribun curhat kepada seorang ibu rumahtangga yang sedang berbelanja sayuran di pasar itu, sang ibu lantas menjelaskan.

"Ya iyalah, tanyanya jangan pakai istilah kosmetik China, gitu. Apalagi sampeyan laki-laki. Dikiranya sampeyan itu petugas razia yang menyamar jadi pembeli,” tutur sang ibu. Menurut dia, memang pernah ada razia kosmetik di pasar itu, sehingga membuat para pemilik toko kosmetik seperti mengalami trauma.

Uji kosmetik di Laboratorium Sucofindo, Bekasi, Jawa Barat.
Uji kosmetik di Laboratorium Sucofindo, Bekasi, Jawa Barat. (TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO)

Okelah, perburuan kosmetik dilanjutkan. Di deretan ujung toko kosmetik, Tribun menanyakan kosmetik pemutih dengan inislal merek 'F’ yang dipakai Titik Alwi. Ternyata di toko ini ada! Bahkan di etalasenya tampak berderet-deret. Menurut penjaga toko, merek pemutih 'F’ ini cukup diminati pembeli. Harga per kotak kemasan Rp 20 ribu.

Puji syukur, mendapatkan sample kosmetik kedua. Kepada pemilik toko, Tribun menanyakan, apa saja merek kosmetik pemutih lainnya (dari berbagai kelas harga kosmetik) yang paling laris- manis di pasar ini?  

Pemilik toko lantas menunjukkan tiga merek lainnya. Dua kosmetik yang dia tunjukkan punya merek yang amat terkenal. Inisial mereknya 'W’ dan satunya lagi 'V.’  Yang merek W amat terkenal karena sering dipromosikan di TV dengan model seorang penyanyi tenar yang kini berhijab. Sedang merek V sudah sejak lama beredar meski tak lagi gencar dipromosikan.

Merek 'W' ini memang harganya lebih mahal, yakni Rp 50 ribu untuk kemasan 40 ml. Sementara merek 'V' dengan berat bersih lebih banyak, yakni 50 Ml, harganya hanya Rp 9000-an.

Ada juga kosmetik merek berinisial 'S’ yang keterangan kemasannya berbahasa dan berhuruf Tionghoa. Dan satu lagi merek merek 'B’ juga berbahasa dan berhuruf Tionghoa dibeli. Nah, apakah semua kosmetik itu aman pakai (tidak beracun kimia)?

Enam sampel kosmetik ini sudah diuji di Laboratorium Sucofindo di Cibitung, Bekasi. Hasilnya, dua dari enam sampel beracun. Yang satu mengandung merkuri, satunya lagi hidrokuinon.
Enam sampel kosmetik ini sudah diuji di Laboratorium Sucofindo di Cibitung, Bekasi. Hasilnya, dua dari enam sampel beracun. Yang satu mengandung merkuri, satunya lagi hidrokuinon. (TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO)

Dua dari Enam Sampel Kosmetik Pemutih Wajah Ini Beracun Kimia!

Penelusuran Tribunnews.com, memang masih banyak peredaran kosmetik berbahaya, di tengah-tengah pasaran kosmetik yang aman pakai. Konsumen pun bingung membedakan mana yang aman dan berbahaya!

Penasaran dengan tingkat keamanan dari bahan-bahan kosmetik pemutih, Tribun akhirnya membawa enam sampel kosmetik berbagai kelas harga yang terbilang laris-manis itu. Yakni merek W, V, F, O, S dan B itu ke Sucofindo Pharmaceutical Laboratories di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, pada 25 Maret 2014 lalu.

Di laboratorium ini tersedia perangkat penelitian dan pengujian yang cukup lengkap, tak hanya sebatas produk kosmetik. Ada juga pengujian tingkat keamanan produk mainan anak-anak, helm pengaman kepala, obat-obatan, makanan dan minuman, pengujian untuk pangan organik dan seabrek lainnya.

Ternyata untuk pengujian kosmetik, tidak cukup sehari. "Paling tidak tiga hari,” kata Drs Adisam, ZN, Msi, dari laboratorium Sucofindo yang menerima kehadiran Tribun. Untuk memberi keleluasaan dan kecermatan penelitian, Tribun baru mengambil data hasil pengujian enam sampel kosmetik itu pada Rabu, 2 April 2014 alias sekitar seminggu setelah sampel diserahkan.

Halaman
1234
Tags
kecantikan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved