Sabtu, 4 Oktober 2025

Magang Gratis Rumah Mode Alexander McQueen Menuai Kritikan

Para mahasiswa magang diminta bekerja selama 11 bulan, lima hari per minggu, sembilan jam per hari tanpa

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
The Telegraph
Koleksi musim semi-panas 2013 dari Alexander McQueen 

TRIBUNNEWS.COM - Promo pencarian mahasiswa magang oleh rumah mode Alexander McQueen menuai kritikan. Pasalnya, di dalam promo yang telah tersebar ke berbagai sekolah fashion di Inggris itu disebutkan para mahasiswa magang diminta bekerja selama 11 bulan, lima hari per minggu, sembilan jam per hari tanpa upah kerja. Rumah mode ternama asal Inggris itu hanya bersedia memberikan uang transport dan voucher makan.

Adalah Shelly Asquith, Presiden University of the Arts London Student Union yang vokal mengkritik kebijakan rumah mode yang kini dipimpin oleh Sarah Burton itu.

"Belajar di sekolah desain dan seni tidaklah murah, tapi di dalam email (promo), Anda meminta mahasiswa bekerja secara cuma-cuma selama 11 bulan, dan yang mereka dapatkan hanyalah voucher makan," tulis Shelly dalam sebuah surat kepada pihak Alexander McQueen seperti dikutip Tribunnews.com dari The Telegraph.

Menurutnya, kebijakan tersebut adalah sebuah ironi yang pahit mengingat satu busana Alexander McQueen saja bisa dibanderol sekitar 9.000 poundsterling atau Rp 1,3 miliar, setara dengan iuran setahun sekolah fashion di Inggris.

Shelly berpendapat job desc yang harus dikerjakan para mahasiswa magang, seperti menjahit dengan tangan dan mesin, melakukan riset, presentasi, dan mengorganisir, sepadan dengan pekerjaan para profesional.

Itu artinya, sesuai hukum ketenagakerjaan yang berlaku di Inggris, mereka harus dibayar minimal dengan gaji pokok. Sebagai respon, kepada Huffington Post, pihak Alexander McQueen menyebut iklan tersebut merupakan sebuah kekeliruan dan tidak sesuai dengan kebijakan bagian sumber daya manusia.

"Sesuai dengan peraturan pemerintah Inggris, Alexander McQueen memberlakukan kebijakan ketat dalam perekrutan mahasiswa magang," ujar pihak Alexander McQueen.

Ini bukan kali pertamanya sebuah rumah mode ternama asal Inggris dikritik karena memberlakukan kebijakan magang gratis. Pada tahun 2011, Stella McCartney terpaksa menutup program magangnya setelah dikritik menggratiskan program magang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved