Indonesia Fashion Week 2013
Ivan Gunawan Tumben Banget Mendesain Busana untuk Pria?
Ivan Gunawan tumben banget mendesain busana untuk kaum pria. Itu yang pamerkan lewat rancangan busana Malolo.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,
Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM
Serba pertama. Mungkin frasa ini cocok untuk mendeskripsikan koleksi terbaru Ivan Gunawan di Indonesia Fashion Week 2013.
Apa pasal? Pertama, ini adalah kali pertamanya desainer mode yang juga berprofesi sebagai presenter ini memamerkan karyanya di Indonesia Fashion Week.
Kedua, Ivan juga pertama kalinya mengeksplor kain tradisional. Serba pertama lainnya adalah ia mendesain busana pria.
Mengangkat tema "Malolo", yang berarti cantik dalam bahasa Makassar, Ivan menggunakan kain tenun sutra khas Mandar, Sulawesi Barat.
"Terus terang, kalau aku pakai kain tradisional susah dapat ide. Tapi kali ini aku tertantang untuk mencoba. Sayang sekali melihat kain ini belum banyak mengeksplor," katanya saat jumpa pers sebelum pagelaran busananya di Nuri Room, Jakarta Convention Center, Kamis (14/2/2013).
Ivan juga mengungkapkan, kain tenun Mandar yang berwarna sama senada dengan gaya khasnya. "Ini untuk membantu mengangkat perekonomian penduduk setempat," katanya.
Di tangan Ivan, kain tenun Mandar yang biasanya dipakai untuk upacara adat dan keagamaan itu, disulap menjadi gaun-gaun malam dan cocktail dress yang playful dan elegan di saat yang bersamaan.
Pagelaran dibagi menjadi tiga sequence yang menampilkan 45 look busana perempuan dan lima look busana pria.
Gaun malam dan cocktail dress yang hampir 100% terbuat dari kain Mandar ditampilkan pada sequence pertama.
Bahan lace sesekali menghiasi gaun berwarna ceria tersebut. Koleksi gaun tersebut pun menambah kesan feminin.
"Garis-garis emas yang membingkai motif kotak membuatnya terlihat glamor," tutur Ivan.
Gaun hadir dalam siluet A, demikian pula pada pilihan rok cocktail dress. Hadir pula rok boxy (bersiluet kotak).
Pada sequence kedua, Ivan menghadirkan pilihan gaun hasil eksplorasinya dengan bahan digital print.
Motif garis-garis Mandar "dipindahkan" ke atas kain dengan teknik digital print. Ivan juga sesekali mengombinasikan motif tersebut dengan motif bunga seperti anggrek, tulip dan peony.