Gurih, Asin, Pedas Berpadu di Sate Padang Ajo Manih

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Mochamad Faizal Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi penggemar sate padang, belum afdol rasanya kalau belum mampir ke Sate Padang Ajo Manih di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Bagi yang belum tahu, tempat makan ini bukan semacam restoran tapi berbentuk warung tenda sederhana. Cukup terang, agak berasap, dan kursinya selalu penuh sama pengunjung.

Namanya juga warung sate padang, pastinya menu yang disediakan ya sate. Tapi di sini asyiknya, ada berbagai pilihan sate. Mau yang daging, lidah, atau jeroan. Beda sama yang aslinya sana di Padang yang konon Sate Padang hanya pakai daging dari lidah sapi saja.

Pas digigit, Sate Padang Ajo Manih yang dikelola H. Ali Zahar ini agak keras tapi tak begitu jadi soal karena tertutupi dengan kelezatan bumbunya. Rasa kuahnya benar-benar mantap. Kompleks banget rasanya. Tribun Jakarta merasakan ada gurih, asin, pedas, semua jadi satu.

Ali Zahar bersedia buka sedikit bedanya sate padang yang ada di Jakarta sama yang di Tanah Minang. Menurutnya, sate padang yang berada di Jakarta berwarna kuning pekat, sedangkan sate padang yang asli dari padang sebenarnya berwarna merah.

"Perbedaan keduanya, disebabkan daya tarik warna kuning pekat lebih menjual di Jakarta", tuturnya.

Berita lengkap ada rubrik Tribun Kuliner di Tribun Jakarta Digital Newspaper edisi Kamis (29/3/2012) pagi.