100 Hari Pertama Kemkomdigi: Langkah Nyata Menuju Indonesia Digital yang Aman, Inklusif, dan Berdaya
Menkomdigi Meutya Hafid beserta jajaran mencatatkan pencapaian yang menunjukkan harapan besar bagi masa depan digital Indonesia
Editor:
Content Writer
Menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi masyarakat tentu harus disertai dengan aturan. Kemkomdigi pun mulai memberlakukan uji coba sanksi administratif kepada Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat User-Generated Content (PSE UGC) yang tidak mematuhi kewajiban pemutusan akses terhadap konten ilegal mulai 1 Februari 2025.
Untuk mendukung implementasi aturan ini, Kemkomdigi menggunakan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN), yang telah diaudit oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan dinyatakan aman untuk beroperasi. Platform media sosial yang gagal mematuhi aturan moderasi konten akan dikenai sanksi secara bertahap, mulai dari peringatan hingga denda yang semakin besar.
Guna menjamin transparansi, Kementerian Keuangan turut mendukung melalui Sistem Informasi PNBP Online(SIMPONI) sehingg denda akan langsung masuk ke kas negara melalui sistem kode billing.
Ibarat wasit di arena digital, Kemkomdigi mulai mengeluarkan kartu kuning bagi platform yang lalai dalam moderasi konten. Jika peringatan diabaikan, kartu merah berupa denda siap dijatuhkan agar ekosistem digital bersih, aman, sehat dan bertanggung jawab bagi semua penggunanya.
Membawa Internet hingga ke Pelosok Negeri
Indonesia adalah negara kepulauan dengan ribuan desa terpencil yang masih sulit dijangkau jaringan internet. Di daerah-daerah tersebut, sinyal telepon masih menjadi kemewahan. Kementerian Komdigi pun telah membangun infrastruktur 4G di 320 lokasi blankspot melalui sinyal bersama dari berbagai operator seluler.
Langkah ini menjadi katalisator transformasi digital. Adanya sinyal 4G, desa-desa yang sebelumnya terisolasi kini memiliki akses ke layanan kesehatan jarak jauh, pembelajaran berbasis teknologi, hingga peluang untuk mengembangkan ekonomi lokal melalui inovasi digital.
Ini bukan hanya soal sinyal, tetapi tentang membuka peluang. Ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar, menyatukan pulau-pulau Nusantara dalam konektivitas yang kokoh. Kini, seorang pelajar di pelosok Sorong misalnya bisa mengakses pelajaran daring, dan seorang petani di Lampung bisa memasarkan hasil panennya melalui e-commerce.
“Kami tidak ingin ada yang tertinggal di era digital ini. Setiap sinyal yang terhubung adalah langkah menuju pemerataan kesempatan,” ujar Meutya Hafid.
Penyelesaian BTS 4G dan SATRIA-1: Jembatan Digital untuk Daerah Terluar
Bayangkan sebuah desa di puncak gunung atau di pulau terpencil. Dengan 490 lokasi BTS 4G yang telah dibangun dan 21.183 lokasi internet SATRIA-1 yang aktif melayani, Kemkomdigi telah membawa cahaya teknologi ke sudut-sudut terjauh negeri ini. Infrastruktur ini bukan hanya tentang koneksi internet, tetapi juga tentang harapan. Anak-anak di desa kini bisa belajar daring seperti teman-teman mereka di kota. Para petani dan nelayan bisa menjual produk mereka secara online, membuka peluang ekonomi yang sebelumnya tidak terjangkau.
Membangun dari Timur Indonesia
Pecah Rekor Khataman Al-Quran 325.057 dalam Sehari |
![]() |
---|
Penipuan Online Mulai Menyasar Anak-anak, Menkomdigi Siapkan Regulasi Perlindungan Digital |
![]() |
---|
Menkomdigi Sebut Talenta Digital dan Keamanan Siber Kunci Indonesia Berdaya Saing |
![]() |
---|
Percepat Transformasi Digital Indonesia, Menkomdigi Resmikan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 |
![]() |
---|
Penilaian Publik Hasil Riset di Media Sosial Terhadap Kinerja Presiden Prabowo Capai 83,4 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.