Hidayat Nur Wahid Apresiasi Sikap Tegas Presiden Prabowo di PBB Dukung Palestina Merdeka
Hidayat Nur Wahid apresiasi Presiden Prabowo yang suarakan dukungan bagi Palestina merdeka dalam Sidang Umum PBB.
Editor:
Content Writer
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS, Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. (HNW), mengapresiasi kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB, khususnya dalam menyuarakan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia dan dukungan konsisten bagi kemerdekaan Palestina.
“Komitmen Presiden Prabowo untuk terus menyuarakan perdamaian dan kemerdekaan Palestina, termasuk penghentian genosida di Gaza, patut diapresiasi. Apalagi saat ini semakin banyak negara, termasuk anggota tetap DK PBB seperti Inggris dan Prancis, serta negara-negara Barat seperti Kanada, Australia, Portugal, dan Belgia yang mulai terbuka mendukung Palestina sebagai negara merdeka, meskipun mendapat ancaman dari Israel,” ujar HNW dalam keterangannya usai Rapat Pimpinan MPR (22/9/2025).
HNW menambahkan bahwa sikap konsisten Indonesia harus terus diperkuat, mengingat dukungan terhadap Palestina bukan hanya soal pengakuan kemerdekaan, tetapi juga memastikan kedaulatan penuh, penghentian pendudukan ilegal oleh Israel, serta pelaksanaan fatwa Mahkamah Internasional (ICJ) dan keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap pelaku kejahatan perang.
“Sudah saatnya PBB direformasi agar lebih adil dan tidak membiarkan pelanggaran hak asasi seperti genosida terus berlangsung tanpa sanksi. Indonesia bisa berperan aktif dalam agenda ini,” pungkas HNW.
HNW juga menegaskan bahwa kesempatan yang strategis ini perlu dimaksimalkan oleh Presiden RI, Prabowo, untuk juga menyuarakan pentingnya reformasi PBB demi perbaikan demokrasi dan terwujudnya tatanan internasional yang lebih adil dan demokratis.
“Indonesia diperintahkan Konstitusi untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, sebagaimana disebutkan dalam Alinea Keempat UUD NRI 1945. Apalagi sampai saat ini masih ada ketidakadilan yang berulang dipertontonkan oleh Amerika Serikat melalui hak vetonya dengan mendukung Israel sekalipun lakunya melanggar berbagai resolusi PBB maupun hukum internasional sebagaimana difatwakan oleh ICC dan ICJ. Adanya hak veto yang tidak demokratis, dan keanggotaan tetap Dewan Keamanan PBB yang sangat tidak adil karena tidak adanya perwakilan dari kawasan negara-negara di belahan selatan Bumi, tidak ada juga wakil dari Afrika dan Timur Tengah. Kondisi tidak demokratis dan tidak adil ini kinilah momentumnya untuk disuarakan oleh Presiden RI langsung di mimbar SU PBB,” jelas HNW.
Baca juga: Prabowo di KTT PBB: Indonesia akan Akui Israel, jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina
Bukan hanya itu, HNW juga menyebutkan bahwa aspirasi masyarakat Indonesia dan dunia internasional sangat menolak kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang Israel seperti genosida atas Gaza, mereka menginginkan adanya sanksi konkret terhadap Israel.
“Aspirasi masyarakat dunia semakin menguat untuk menjatuhkan sanksi dan isolasi terhadap Israel, saat ini sudah berbagai negara dan puluhan ribu warga menandatangani petisi agar Israel dikeluarkan dari keanggotaan organisasi internasional seperti FIFA dan PBB. Maka wajar saja bila sesuai prinsip Konstitusi, bila Presiden Prabowo juga menyuarakannya, sebagai bentuk upaya yang lebih nyata lagi untuk mengakhiri penjajahan dan menghadirkan kemerdekaan Palestina, yang oleh Indonesia disebut sebagai utang sejarah Indonesia terhadap Palestina, yaitu kemerdekaan Palestina,” tegas HNW.
Menurut HNW, momen Sidang Umum PBB kali ini semakin krusial mengingat gelombang dukungan terhadap Palestina di kancah diplomasi internasional semakin menguat, di mana beberapa negara lainnya menyatakan akan mengakui negara Palestina dalam forum sidang nanti, yaitu Belgia, Prancis, Malta, Luksemburg, dan San Marino. Sehingga 145 dari 193 negara anggota PBB sudah mendukung Palestina merdeka.
“Gelombang dukungan yang menguat untuk kemerdekaan Palestina ini tentunya selain karena keteguhan para pejuang Palestina di Gaza, juga disebabkan dunia internasional yang semakin ‘marah’ dengan makin banyaknya warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak yang menjadi korban pelaparan akibat isolasi yang dilakukan Israel,” ujar HNW.
“Apalagi bukan hanya membantai dan menjajah Palestina, Israel bahkan tidak segan mengumbar teror dengan menyerang negara-negara di kawasan yang tidak menyerang Israel seperti Suriah dan Qatar. Oleh karena itu, kami mendukung bila Presiden Prabowo menjadikan momen Sidang Umum PBB nanti sebagai podium eskalasi pembelaan untuk Palestina merdeka dan berdaulat serta menghentikan kejahatan penjajahan Israel,” lanjutnya.
“Presiden juga dapat mengajak negara-negara anggota PBB yang mayoritasnya mengakui Palestina sebagai negara merdeka, untuk konsisten dengan sikapnya dalam mengakhiri genosida di Gaza dan pendudukan Israel atas tanah-tanah Palestina,” tutup HNW.
Baca juga: Di KTT PBB, Indonesia Tegaskan Komitmen Solusi Dua Negara Selesaikan Krisis di Palestina
Kronologi Mikrofon Prabowo Tiba-tiba Mati Saat Pidato soal Palestina di Markas PBB |
![]() |
---|
Prancis Resmi Akui Negara Palestina, Dinilai sebagai Keputusan Bersejarah dan Berani |
![]() |
---|
6 Poin Pidato Prabowo Subianto di KTT PBB: Pengakuan Palestina adalah Langkah yang Tepat |
![]() |
---|
Prabowo di KTT PBB: Indonesia akan Akui Israel, jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina |
![]() |
---|
Sandera Israel-Jerman Alon Ohel: AS Jangan Dukung Kegilaan Netanyahu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.