Senin, 29 September 2025

Penasehat I DWP Fatma Saifullah Ajak Portadin Bangun Ekosistem Inklusif dan Mandiri bagi Disabilitas

Fatma Saifullah ajak Portadin ciptakan ekosistem inklusif untuk wujudkan kemandirian penyandang disabilitas.

Editor: Content Writer
Bayu Aprianto / Biro Humas Kemensos
GEBYAR PORTADIN - Penasehat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fatma Saifullah Yusuf memberikan sambutan sebagai Keynote Speaker dalam Gebyar Portadin di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Kamis (7/8/2025). Acara Gebyar Portadin dihadiri oleh 491 peserta dan 31 UMKM binaan Portadin dari seluruh area Jakarta. (Bayu Aprianto / Biro Humas Kemensos) 

TRIBUNNEWS.COM - Penasehat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (Kemensos) RI Fatma Saifullah Yusuf hadir sebagai Keynote Speaker dalam Gebyar Portadin yang digelar di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Kamis (07/08/2025) lalu. 

Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin) bekerjasama dengan Kemensos ini mengusung tema Ekosistem Inklusi Pendidikan dan Peluang Usaha Berbasis Disabilitas.

Dalam pernyataannya, Fatma menegaskan tentang pentingnya membangun ekosistem inklusif untuk membantu disabilitas di berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, informasi, vokasi, dan lain-lain. 

“Kita perlu menciptakan ekosistem inklusi pendidikan yang tidak hanya memberikan akses tetapi juga mendukung keberhasilan mereka di dalam proses belajar,” ujar Fatma yang dikukuhkan menjadi Penasehat Portadin, Minggu (10/08/2025). 

Ia menegaskan inklusi pendidikan bukan sekadar akses fisik ke sekolah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ramah, dengan guru terlatih, materi yang sesuai, dan kurikulum yang inklusif, agar setiap anak bisa belajar dan berkembang dengan baik.

Di wilayah pemberdayaan, Fatma menjelaskan program-program Kementerian Sosial berperan krusial dalam meningkatkan kesejahteraan para penyandang disabilitas. Terutama melalui dukungan pendidikan inklusif dan pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan untuk memasuki dunia kerja dan wirausaha.

"Peluang usaha berbasis disabilitas juga harus menjadi fokus kita. Dengan hubungan yang tepat, penyandang disabilitas bisa menjadi wirausahawan sukses. Kemensos telah menunjukkan program dukungan UMKM disabilitas, termasuk akses modal, pelatihan fisik, dan pemasangan produk karena Kementerian Sosial selalu ada," jelas Fatma.

Fatma menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan untuk mewujudkan ekosistem inklusif. Menurutnya, anak-anak disabilitas membutuhkan lingkungan yang dibangun bersama oleh semua pihak.

“Mari kita terus bergandengan tangan, saling menguatkan, dan membangun ekosistem yang mendukung agar anak-anak kita, apapun latar belakangnya, dapat tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, percaya diri, dan mandiri. Kembangkan talenta yang mereka miliki, baik berkesenian, berolahraga, kreatifitas lainnya hingga membuat craft agar kelak menjadi seorang wirausaha,” ajaknya.

Baca juga: Fatma Saifullah Berikan Bantuan ATENSI dan Bertemu Siswa Sekolah Rakyat di Palembang

Fatma menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para orang tua dan anggota Portadin yang hadir dalam acara. Bukan hanya sebagai pembina Portadin saja, tetapi sebagai seorang ibu yang paham betapa besarnya cinta yang diberikan oleh para orang tua terhadap anak-anaknya.

“Bapak Ibu adalah orang-orang tua hebat karena mampu merawat dan membesarkan anak-anak istimewa yang kita cintai. Kami menyadari bahwa memiliki anak istimewa tidaklah mudah. Dibutuhkan kekuatan fisik, kesabaran, dan keteguhan hati yang luar biasa agar kita bisa tersenyum dan memberi yang terbaik di setiap kesempatan,” kata Fatma.

Salah satu peserta, Selvi Sarinah (38), penyandang disabilitas intelektual dari Yayasan Asih Budi, mengaku senang dapat hadir di acara Gebyar Portadin. Ia terlihat sumringah ketika tampil membawakan tarian ondel-ondel di panggung. 

“Senang sekali, bisa menari ondel-ondel, bisa nyanyi juga. Senang banget,” kata Selvi Sarinah.

Acara ini dimeriahkan dengan penampilan Tari Indang dari Portadin Bogor, Tari Ondel-Ondel dari Portadin DKI Jakarta, serta atraksi karate dari Ikatan Sindrom Down Indonesia (ISDI) dan Yayasan Budi Asih.

Acara sangat meriah dengan celoteh, kepolosan dan kegembiraan khas anak-anak istimewa. Hadir sebanyak 491 peserta offline dari seluruh area Jakarta dan 31 sentra UMKM binaan Portadin dengan berbagai produk khas ditawarkan mulai dari aksesoris handmade, tas etnik, makanan, dan lain sebagainya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan