Senin, 29 September 2025

Temui Calon Siswa, Mensos Gus Ipul Pastikan Sekolah Rakyat Siap Tampung 150 Siswa di Pasuruan

Mensos Gus Ipul kunjungi calon siswa Sekolah Rakyat di Pasuruan. Program pendidikan boarding school bagi keluarga miskin ekstrem untuk mencegah putus

Editor: Content Writer
istimewa
SEKOLAH RAKYAT - Mensos Gus Ipul kunjungi calon siswa Sekolah Rakyat di Pasuruan. Program pendidikan boarding school bagi keluarga miskin ekstrem untuk mencegah putus sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi rumah Ahmad Ardiansyah, calon siswa Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (14/5/2025). Keluarga Ardi termasuk dalam desil satu atau keluarga miskin ekstrem. 

Orangtua Ardi bekerja serabutan sebagai pemulung dan penjaga toilet komunal di Mandaranrejo, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan dengan penghasilan sekitar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu per hari. 

"Yang kita lihat secara khusus adalah putra yang usianya itu kelas 6 SD sekitar usia 12 tahun lah, yang akan lulus tahun ini yang menjadi calon salah satu siswa Sekolah Rakyat," kata Gus Ipul usai berbincang dengan Ardi dan orangtuanya. 

Gus Ipul menekankan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pembentukan Sekolah Rakyat ini bagi masyarakat yang berada di desil satu, yakni miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan dengan baik dan layak. 

"Presiden ingin mereka yang berpotensi untuk tidak melanjutkan sekolah. Mungkin juga putus sekolah, itu mendapatkan perhatian, mendapatkan akses yang lebih luas untuk bisa sekolah, salah satunya melalui Sekolah Rakyat," jelas Gus Ipul. 

Dalam kesempatan ini, orangtua Ardi, Siti Aminah mengungkapkan, awalnya mendapat informasi dari Ketua RT setempat bahwa anaknya memiliki kesempatan untuk menjadi calon siswa di Sekolah Rakyat. Dia kemudian bertanya kepada sang anak apakah bersedia atau tidak melanjutkan pendidikan jenjang SMP di Sekolah Rakyat Kota Pasuruan yang akan dibuka pada tahun ini. Siti menyebut, Ardi langsung menerima tawaran itu. "Mau. Anaknya ditanyain, langsung mau," ungkap Siti. 

Sementara itu, Ardi mengaku tertarik masuk Sekolah Rakyat karena ingin mondok atau hidup mandiri di asrama. Adapun sekolah rakyat memang mengusung konsep boarding school atau sekolah asrama. 

Bocah yang bercita-cita menjadi tentara itu pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Mensos Gus Ipul atas pembentukan Sekolah Rakyat. Sebab, langkah ini membantunya dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi. "Terima kasih Pak Presiden, terima kasih Pak Menteri, saya bisa sekolah lagi," ujar Ardi dengan tangis haru. 

Setelah mengunjungi kediaman Ardi, Gus Ipul melanjutkan perjalanan menuju salah satu calon lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan, yakni UPT SDN Kandangsapi 1. Dia meninjau sekolah tersebut sekitar 10 menit dan sempat menyapa para murid kelas 5 SD di salah satu ruangan. 

Baca juga: Pastikan Program Tepat Sasaran, Gus Ipul Tinjau Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat di Bandar Lampung

Kemudian, Gus Ipul juga meninjau calon lokasi Sekolah Rakyat di Kabupaten Pasuruan yang menggunakan lahan dan bangunan bekas Kantor Bupati Pasuruan. "Ini salah satu titik yang akan dimulai penyelenggaraan (Sekolah Rakyat) tahun (ajaran) depan menggunakan kantor eks Bupati Pasuruan, yang sekarang pindah ke Bangil ya," terangnya. 

Gus Ipul menjelaskan, saat ini proses renovasi sedang dilakukan di atas lahan seluas 8 hektare lebih tersebut. Nantinya, di lokasi ini akan menerima 6 rombongan belajar (rombel) berkapasitas 150 siswa dan dimulai dari jenjang pendidikan SMP dan SMA. 

Bupati Pasuruan, Rusdi Sutedjo mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Sosial untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada tahap pertama. Menurut dia, antusias masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di Sekolah Rakyat cukup besar. "Kuota dari 150 (siswa), yang daftar ke tempat kita kemarin (sampai) 450," ungkap Rusdi. 

Saat ini, pembangunan Sekolah Rakyat dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup 53 titik di seluruh Indonesia dengan kapasitas sekitar 4.000 siswa. 

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mencegah putus sekolah di kalangan keluarga miskin ekstrem. Dengan pendekatan boarding school, anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung masa depan mereka. 

Baca juga: Sekolah Rakyat Beroperasi Juli 2025, Daya Tampung Ditambah agar Jangkau Lebih Banyak Keluarga Miskin

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan