“Maka saatnya di tempat ini pula, saya dengan berani dan kita semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi Pahlawan Nasional semoga tidak lama lagi terwujud bagi bangsa kita. Meskipun Gus Dur tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua, menjadi spirit untuk meneruskan dan membawa cita-cita Gus Dur, yaitu perdamaian dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya lagi.
Silaturahmi Kebangsaan “Mengenang Guru Bangsa Gus Dur” menampilkan pembicara Romo Magnis (Imam Katolik), Xs Budi S. Tanuwibowo (Ketua Umum DPP Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia/Matakin), Wisnu Bawa Tenaya (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia/PHDI), Gus Nuril (Mantan Panglima Pasukan Berani Mati era Gus Dur), Y.M Bhikku Dhammasubho Mahathera (Kepala Wisma Sangha Theravada Indonesia), Wahyu Muryadi (Kepala Biro Protokol Istana Kepresidenan semasa Gus Dur menjadi Presiden periode 1999-2001), Nadya Alfi Roihana (Wakil Ketua Harian DPP PKB), Min Mirajudin Sahid, Shd (Ketua Umum Amir Nasional JAI), Turut hadir Ketua Fraksi PKB DPR, Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB MPR Neng Eem Marhamah, Lorens Manuputty (Ketua Umum DPP BERANI/Badan Persaudaraan Antar Iman).
Di akhir acara, DPP BERANI bersama tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama menandatangani Rekomendasi Pahlawan Nasional untuk Guru Bangsa Gus Dur yang berisi usulan kepada Pemerintah RI mealui MPR RI untuk mengangkat K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional. Rekomendasi itu kemudian diserahkan kepada Wakil Ketua MPR Rusdi Kirana.
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana : Bangsa Indonesia Wajib Merawat Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.