Jumat, 3 Oktober 2025

Tambak Udang Berkelanjutan KKP Jadi Penggerak Ekonomi Pesisir Cianjur

Hasil panen dari budidaya tambak udang sangat menambah pendapatan anggota kelompok hingga tiga kali lipat.

Editor: Content Writer
dok. KKP
Tambak Udang Berkelanjutan KKP Jadi Penggerak Ekonomi Pesisir Cianjur. 

Kepala BLUPPB Karawang, Ikhsan Kamil menjelaskan percontohan klaster tambak udang berkelanjutan di Cidaun ini dengan luas 4,4 hektare yang terdiri dari kolam produksi sebanyak 15 kolam dengan luas sekitar 2,1 hektare, tandon air sebanyak 3 unit dengan luas total sekitar 0,42 hektare, infrastruktur saluran air sekitar 0,37 hektare.

Serta Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) seluas 0,15 hektare dan sisanya terdiri dari bangunan rumah genset, gudang pakan, kantor manajemen dan bangsal panen serta juga terdapat ruang terbuka hijau. Kapasitas produksi 2,1 ton per kolam per siklus.

“Kunci keberhasilan dalam budidaya tambak udang berkelanjutan adalah komitmen untuk menjaga kualitas lingkungan terutama pengelolaan limbah. Ketersediaan IPAL yang efektif dan selalu menjaga kelestarian ekosistem adalah mutlak yang harus ada dan dilakukan dalam budidaya tambak udang, sehingga dengan tetap menjaga kualitas lingkungan melalui pengelolaan limbah yang efektif maka kendala hama dan penyakit pada udang dapat dicegah,” ujar Ikhsan.

Selain itu Ikhsan menambahkan teknologi budidaya tambak udang yang mutlak harus diterapkan adalah penggunaan benur udang yang Specific Pathogen Free (SPF), pemberian pakan udang yang bermutu dan tepat serta penerapan biosecurity yang ketat. Selain itu juga dilakukan panen parsial dan pengaplikasian probiotik, imunostimulan serta enzim pencernaan.

“Intinya keberlanjutan percontohan tambak udang di Cidaun ini sangat tergantung pada penerapan SOP yang telah disampaikan oleh BLUPPB Karawang selama mengawal dan membina masyarakat LMDH. BLUPPB Karawang siap untuk selalu hadir dalam mendampingi dan membina masyarakat LMDH melakukan budidaya tambak udang dan juga transfer teknologi serta terkait manajeman teknologi hingga masyarakat LMDH bisa dilepas secara mandiri,” pungkas Ikhsan.

Sinergitas yang baik antara Pusat, Pemerintah Daerah, Penyuluh dan masyarakat LMDH menjadi kunci keberhasilan untuk bagaimana mendorong usaha budidaya tambak udang sebagai motor penggerak perekonomian khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia.

“BLUPPB Karawang berkomitmen penuh untuk bersinergi, baik itu dengan pemerintah daerah, penyuluh, tenaga ahli, maupun akademisi bersama sama mendampingi dan memberikan pembinaan baik teknis maupun manajerial agar bisa berproduksi secara maksimal dan memanfaatkan bantuan yang diberikan secara optimal dan berkelanjutan. Dengan keberhasilan model percontohan klaster tambak udang vaname ini, selain berdampak langsung kepada masyarakat penerima bantuan, diharapkan dapat juga diduplikasi dan membuka peluang investasi khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa yang potensinya masih cukup besar,” tutup Ikhsan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved