Kamis, 2 Oktober 2025

5 Gebrakan Erick Thohir Sebulan Jabat Menteri: Tunjuk Ahok hingga Evaluasi 11 Perusahaan Air Minum

5 gebrakan Erick Thohir jadi Menteri BUMN, dalam satu bulan tunjuk Ahok jadi Komut hingga lakukan evaluasi terhadap 11 perusahaan air minum.

Tangkap layar Kompas TV
Menteri BUMN Erick Thohir 

Ketiga, menunjuk Basuki Tjahaja Utama alias Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). Kehadiran Ahok di Kementerian BUMN untuk menerima surat keputusan (SK) menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Tribunnews/Jeprima
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). Kehadiran Ahok di Kementerian BUMN untuk menerima surat keputusan (SK) menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).  (Tribunnews/JEPRIMA)

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki (Ahok) akan jadi Komisaris Utama Pertamina," ujar Erick Thohir di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Diwartakan Tribunnews.com, menurut Erick Thohir posisi Ahok nantinya akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai wakil komisaris Pertamina.

Keempat, Erick Thohir menunjuk Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama BTN.

Chandra Hamzah akan pimpin perusahaan perbankan BUMN. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)
Chandra Hamzah akan pimpin perusahaan perbankan BUMN. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV) (Youtube Kompas TV)

"Sementara  Pahala Mansury (sekarang direktur keuangan Pertamina) akan menjadi direktur utama BTN dan komisaris utama Pak Chandra Hamzah," ucap Erick di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Kelima, melakukan evaluasi terhadap anak perusahaan BUMN yang tidak jelas dasar pembentukannya.

Erick Thohir melakukan evaluasi terhadap 11 perusahaan air minum.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, banyaknya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam industri yang sama, tidak baik bagi bisnis perusahaan yang bersangkutan.

"Ini akan dikonsolidasikan. Artinya kita lihat mana yang bisa digabung, kalau rugi, bukan core-nya dan tidak menguntungkan dievaluasi ulang, kalau bisa tutup, tutup saja,” kata Arya.

 
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir Evaluasi 11 Perusahaan Air Minum Milik BUMN"
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved