5 Gebrakan Erick Thohir Sebulan Jabat Menteri: Tunjuk Ahok hingga Evaluasi 11 Perusahaan Air Minum
5 gebrakan Erick Thohir jadi Menteri BUMN, dalam satu bulan tunjuk Ahok jadi Komut hingga lakukan evaluasi terhadap 11 perusahaan air minum.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir membuat gebrakan dalam satu bulan masa jabatannya sebagai menteri.
Setidaknya, ada lima gebrakan yang Erick Thohir ciptakan, di antaranya membentuk satuan tugas (satgas) kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, pembentukan satgas tersebut dikabarkan agar kereta cepat bisa beroperasi dan tidak molor pada 2021.
"Kita coba kereta cepat jangan delay, karena akan disambung ke Surabaya juga nantinya."
"Kalau ini delay rakyat Indonesia bisa menjadi tempat percepatan ekonomi di sekitarnya jadi lama juga," ujar Erick Thohir.
Kedua, Erick Thohir memangkas jabatan deputi di Kementerian BUMN
Ada tujuh orang deputi, menjadi tiga deputi.
Diwartakan sebelumnya oleh Tribunnews.com, tujuh nama deputi Kementerian BUMN yang beralih menjadi direksi perusahaan BUMN:
1. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah menjadi Wadirut Angkasa Pura II.
2. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Hambra menjadi Wadirut Pelindo 2.
3. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno menjadi Dirut Barata.
4. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro menjadi Wadirut Pegadaian.
5. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro menjadi Wadirut Danareksa atau Dirut Danareksa Sekuritas.
6. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo menjadi Wadirut Bulog.
7. Sekretaris Kementerian BUMN Imam Aprianto Putro menjadi Wadirut Pupuk Indonesia.
Ketiga, menunjuk Basuki Tjahaja Utama alias Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki (Ahok) akan jadi Komisaris Utama Pertamina," ujar Erick Thohir di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Diwartakan Tribunnews.com, menurut Erick Thohir posisi Ahok nantinya akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai wakil komisaris Pertamina.
Keempat, Erick Thohir menunjuk Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama BTN.

"Sementara Pahala Mansury (sekarang direktur keuangan Pertamina) akan menjadi direktur utama BTN dan komisaris utama Pak Chandra Hamzah," ucap Erick di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Kelima, melakukan evaluasi terhadap anak perusahaan BUMN yang tidak jelas dasar pembentukannya.
Erick Thohir melakukan evaluasi terhadap 11 perusahaan air minum.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, banyaknya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam industri yang sama, tidak baik bagi bisnis perusahaan yang bersangkutan.
"Ini akan dikonsolidasikan. Artinya kita lihat mana yang bisa digabung, kalau rugi, bukan core-nya dan tidak menguntungkan dievaluasi ulang, kalau bisa tutup, tutup saja,” kata Arya.