Minggu, 5 Oktober 2025

Disukai Jepang, Sulsel Ekspor Perdana Talas Beku

Umbi yang mempunyai nama latin Colocasia antiquarum esculenta tersebut, ternyata memiliki kandungan protein dan kalori yang tinggi, namun rendah karbo

Editor: Content Writer
Kementan
Di Jepang, talas beku ini digunakan sebagai pengganti beras dan kentang. 

Masih ada kekurangan 70 ribu ton per tahun, ini potensi ekspor yang dapat digarap.

Pengiriman talas beku atau frozen satoimo sendiri dipacking sesuai dengan klasifikasi ukuran.

Di Jepang, talas beku ini digunakan sebagai pengganti beras dan kentang. Karakternya yang tinggi protein dan kalori tetapi rendah karbohidrat membuat umbi talas digemari masyarakat Jepang.

Mr. Hirotaka Aoki, Business Development Japanese Customers Yield Management dari pihak pelayaran menyampaikan bahwa ia berharap pengiriman ini adalah kali pertamanya. Namun ia berharap eksportasi ini bisa berjalan secara kontinyu ke Jepang.

Abdul Hayat, Sekda Provinsi Sulsel, yang juga hadir dan melepas ekspor mengapresiasi semua pihak.

Ia senang, karena melalui peningkatan ragam komoditas pertanian ekspor tersebut, selain berdampak positif pada peningkatan pendapatan daerah, juga menjadi nilai tambah bagi petani dan masyarakat Sulawesi Selatan.

Jamil kembali mengajak pada semua instansi pemerintah serta calon eksportir dan investor agar mau bahu membahu membangun Sulsel lewat pengembangan ekspor komoditas pertanian.

Menurutnya, dari data sistem otomasi IQFAST Badan Karantina Pertanian menunjukkan bahwa, selama bulan Januari hingga Juni 2019, ekspor komoditas pertanian dari Sulsel sebanyak 168 ribu ton atau senilai Rp. 7,4 triliun. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved