Kopi Liberika Meranti, Inovasi Desa Kedaburapat di Lahan Gambut
Di Indonesia, kopi melimpah ruah dan setiap daerah memiliki karakternya masing-masing.
"Selain untuk konsumsi diminum, kami juga tengah mengembangkan inovasi lain untuk produk kopi Liberika, yakni untuk pengharum ruangan dan mobil. Kami berharap dengan inovasi-inovasi ini produk kopi Liberika Meranti menjadi lebih unggul dan dapat mengharumkan nama desa dan nama Indonesia," jelas Hakim.
Adapun inovasi desa dan hasil positif tersebut tak lepas dari peran pemerintah pusat, melalui Kementerian Desa PDTT. Lewat Dana Desa yang digulirkan pemerintah pusat dan dikawal penggunaannya oleh Kementerian Desa, desa didorong untuk berinovasi agar menjadi semakin mandiri dan meningkatkan kesejahteraan seluruh warganya.
Kepala Desa Kedaburapat, Mahadi mengatakan, untuk menunjang aktivitas ekonomi petani kopi Liberika Meranti, dana desa yang diterima Desa Kedaburapat dimanfaatkan untuk memperbaiki jalan usaha tani.
Dengan perbaikan jalan usaha tani, petani kopi yang sebelumnya hanya dapat mengangkut hasil panen kopi sebanyak 50 kilogram dengan menggunakan sepeda kayuh, kini, petani kopi dapat mengangkut hasil panen kopi sebanyak 200 kilogram dengan menggunakan gerobak yang ditarik sepeda motor.
Perlu diketahui letak desa Kedaburapat berada di gugusan pulau terluar di Selat Malaka, memiliki tantangan yang tak mudah.
Selain menghadapi ancaman intrusi air laut masuk ke pemukiman warga, tanah di desa ini tidak stabil karena seluruhnya adalah tanah gambut yang tidak padat.
Tidak ada kendaraan roda empat yang bisa melintas di desa ini, karena jalan desa hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur jalan menjadi sangat mendesak dan penting di desa ini, terutama untuk membantu aktivitas ekonomi warga desa serta membantu akses kesehatan warga.
"Dana desa kami alokasikan terutama untuk menunjang aktivitas ekonomi warga melalui pembangunan infrastruktur jalan, khususnya perbaikan jalan usaha tani bagi para petani desa, atau JUT (Jalan Usaha Tani).Dari tahun 2015 sampai 2018, jalan usaha tani yang dibangun dan diperbaiki total sepanjang 4.000 meter," kata Mahadi.
Ternyata kondisi geografis yang sulit dan letak yang terpencil, tidak menjadi penghalang bagi warga desa Kedaburapat untuk melakukan inovasi desa.
Bagaimana dengan desamu? Apa potensi dan produk unggulan desamu yang bisa dikembangkan? Yuk mulai dari desa, berinovasi mulai dari desa, agar desa semakin maju dan mandiri.(*)