Berkat Tol Laut Sapi Dari Kupang Dapat Pelayanan VIP di Kapal
Pola pengiriman sapi kemudian diubah menggunakan tol laut karena sapi jadi merasa lebih nyaman
"Kalau bisa berat sapi yang dikirim keluar daerah minimal 250-225 kilogram sehingga populasi dengan berat dibawa ini masih tetap ada. Ini masukkan saya untuk pemerintah," katanya.
Peran Penting Pemerintah Daerah
General Manager Pelindo III Pelabuhan Tenau Kupang Baharuddin mengharapkan pengiriman hewan ternak menggunakan kapal tol laut lebih ditingkatkan.
Baharudin menyampaikan itu, Senin (4/1/2019) lantaran pengirim menggunakan kapal tol laut sangat minim.
Bahkan kontainer sering kosong dengan presentase 80-85 persen.
"Jangan sampai kapalnya datang kosong tidak ada muatan. Kontainer kami masih kosong 80-85 persen," katanya di kantor Pelabuhan Tenau Kupang.
Menurutnya, peranan pemerintah daerah sangat dibutuhkan guna menggenjot pengirim hewan ternak menggunakan kapal tol laut.
"Masyarakat antusias menggunakan kapal perintis dari tahun ke tahun karena sangat membantu. Namun seiring dengan pembangunan kapal laut itu, pemerintah daerah harus mendukung," ujarnya.
Baca: Sukseskan Program Tol Laut Kemenhub-PMS Gagas Mini Container
Dirinya juga berharap tol laut membangkitkan industri dan meningkatkan percepatan distribusi barang ke wilayah-wilayah yang terisolasi.
"Kalau Kupang ini kan menyambung antara pelabuhan-pelabuhan kecil baik yang berada di NTT maupun luar NTT, seperti Makassar, Maluku," katanya.
Selain itu, Baharuddin juga menjelaskan arus transportasi barang di Pelabuhan Tenau Kupang secara umum selalu mengalami kenaikan berkisar 5-10 persen.
Untuk arus kapal tahun 2018, lanjut Baharuddin, tidak mencapai target 100 persen karena pada umumnya kapal sudah didominasi kapal-kapal besar seperti kapal peti kemas.
"Kalau arus barang terutama peti kemas naik. Tapi kalau barang nonpeti kemas tidak signifikan karena semua beralih menggunakan kontainer," jelasnya.
Sementara itu, untuk total arus kapal yang berlabuh di Pelabuhan Tenau Kupang berdasarkan data yang diberikan pihak Pelindo III yakni pada tahun 2016 sebanyak 2.074 unit kapal dan pada tahun 2017 sebanyak 2.213 unit kapal serta pada tahun 2018 sebanyak 2.333 unit kapal.
Baharuddin menjelaskan, pihaknya pada tahun 2018 tidak melakukan pembangunan.
Namun demikian, pada tahun 2013 pihaknya membangun satu dermaga baru yang telah beroperasi pada tahun 2015 lalu.
"Kami bangun dermaga baru yang juga bisa digunakan untuk kegiatan lain untuk menggunakan barang-barang kargo. Kami siapkan untuk mendukung kelancaran pembangunan di NTT," katanya.
"Jadi kalau ada barang-barang yang tidak siap masuk kontainer kami siapkan dermaga itu," tambahnya. (*)