Sabtu, 4 Oktober 2025

Guru Garis Depan Upaya Mewujudkan Pemerataan Pendidikan Indonesia

Masyarakat Kabupaten Landak, Kalimantan Barat seolah mendapat angin segar saat Kemendikbud meluncurkan program Guru Garis Depan.

Editor: Content Writer
KOMPAS.COM/Anggita Muslimah
Perahu Anugrah khusus digunakan antar jemput anak sekolah SDN 02 Pantai Bahagia, di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Kabupaten Landak, Kalimantan Barat seolah mendapat angin segar saat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program Guru Garis Depan (GGD).

Pemerintah pusat melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) telah mengumumkan penerimaan tenaga pendidik dari program GGD untuk mengatasi kelangkaan guru di daerah terpencil.

Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengatakan, wilayahnya mendapatkan 21 orang guru yang lulus tes dari sekian banyak yang mendaftar.

Landak, lanjut Karolin, memang sangat membutuhkan tenaga pengajar untuk mengampu di seluruh pelosok kabupaten.

Tingginya kebutuhan guru di Landak akibat adanya sekira 300 PNS yang pensiun tahun ini, termasuk guru. Jika tidak menerima GGD, maka anak-anak di Landak bakal semakin kekurangan guru. Sementara, Kabupaten Landak sendiri memiliki sekira 500 orang guru tidak tetap (GTT).

Meski anggaran dari pemerintah pusat terbatas, ia tetap memperjuangkan adanya guru dari program GGD.

Artinya, Pemerintah Kabupaten Landak mesti mengupayakan anggaran untuk menggaji para guru itu.

“(Meski anggaran terbatas), tetapi kami juga memerlukan tenaga pengajar di seluruh pelosok daerah di Kabupaten Landak," katanya dalam Tribun Pontianak.

Ia pun berharap 21 guru yang telah lulus seleksi Kemendikbud mampu menjalankan tugas di Kabupaten Landak.

Sementara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melepas sebanyak 6.296 guru garis depan (GGD) ke daerah penempatannya di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) pada 12 September lalu.

Muhadjir Effendy
Mendikbud Muhadjir Effendy melepas secara simbolis Guru Garis Depan yang akan ditugaskan mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terpencil di seluruh Indonesia.

Mendikbud Muhadjir Effendy melepas secara simbolis Guru Garis Depan yang akan ditugaskan mengajar di daerah terluar, tertinggal, dan terpencil di seluruh Indonesia.

Program GGD merupakan afirmasi pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pelayanan pendidikan bermutu di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).

Dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Muhadjir mengatakan program GGD itu sesuai dengan Nawacita ke-3 Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI.

Pasukan Elit di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terpencil

Bagi pemerintah, para guru GGD bagaikan pasukan khusus yang mesti berjuang di dunia pendidikan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved