Senin, 29 September 2025

Stres Bisa Bikin Jantung Berdetak Tidak Teratur, Waspadai Risiko Aritmia dan Serangan Jantung

Banyak orang berpikir penyakit jantung hanya dipicu oleh pola makan tidak sehat atau kurang olahraga. 

Independent.co.uk
ILUSTRASI SERANGAN JANTUNG - Seorang ibu hampir meninggal karena serangan jantung setelah mencoba membantu anaknya mengerjakan PR Matematika. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang berpikir penyakit jantung hanya dipicu oleh pola makan tidak sehat atau kurang olahraga. 

Padahal, ada faktor lain yang sama pentingnya tetapi sering diabaikan, yaitu kesehatan mental.

Stres, kecemasan, dan depresi tidak hanya berdampak pada pikiran, tetapi juga bisa mengganggu ritme jantung

Hubungan antara otak dan jantung ternyata lebih erat daripada yang dibayangkan.

Menurut dr. Anindita Wulandari, SpJP, FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, stres kronis bisa memicu pelepasan hormon adrenalin dan kortisol secara berlebihan.

“Stres yang berlangsung lama membuat tekanan darah naik, detak jantung menjadi tidak teratur, dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko serangan jantung,” jelas dr. Anindita pada keterangannya, Minggu (28/9/2025). 

Bagaimana Stres Memengaruhi Jantung?

Saat seseorang mengalami stres, tubuh memicu respons “fight or flight”. 

Denyut jantung meningkat, pembuluh darah menyempit, dan tekanan darah naik. 

Jika kondisi ini terus berulang, jantung bekerja terlalu keras.

Baca juga: Klarifikasi RSUP Ngoerah soal Kematian WNA Australia: Jantung Diambil untuk Autopsi, Bukan Dicuri

Dampaknya bisa berupa aritmia, hipertensi, hingga penyakit jantung koroner. 

Bahkan, ada kondisi langka yang disebut Broken Heart Syndrome, di mana stres emosional ekstrem dapat menyebabkan otot jantung melemah sementara.

Tanda Bahaya yang Perlu Dikenali

Kesehatan mental yang terganggu bisa menunjukkan gejala fisik, seperti:

1. Detak jantung cepat atau tidak teratur saat cemas.

2. Nyeri dada tanpa penyebab jelas.

3. Sulit tidur dan sering lelah.

4. Perubahan pola makan drastis.

Gejala-gejala ini sering dikira hanya akibat stres biasa, padahal bisa menjadi alarm dari jantung.

Cara Mengelola Stres untuk Jantung Sehat

Pengelolaan stres bukan hanya soal pikiran, tetapi juga soal kesehatan jantung. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

1. Meditasi dan yoga: membantu menurunkan tekanan darah dan menstabilkan detak jantung.

2. Olahraga ringan: berjalan kaki, bersepeda santai, atau berenang bisa meredakan ketegangan.

3. Koneksi sosial: berbicara dengan keluarga atau teman dapat mengurangi beban mental.

4. Istirahat cukup: tidur yang berkualitas memperbaiki fungsi tubuh secara keseluruhan.

"Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga pola makan atau olahraga. Pikiran yang tenang memberi ruang bagi jantung untuk berdetak dengan ritme yang stabil," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan