Bahaya di Balik Anggunnya High Heels di Kaki, Diam-Diam Rusak Pembuluh Darah, Ini Trik Aman Memakai
High heels memang membuat kaki terlihat anggun.Tapi di balik itu ada bahaya yang perlu diwaspadai.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagi sebagianperempuan, high heels atau sepatu hak tinggi adalah simbol keanggunan.
Sepatu hak tinggi ini bisa membuat postur terlihat tegak, kaki jenjang, dan penampilan semakin memesona.
Baca juga: Pakai High Heels Tapi Takut Varises? Ketahui Pencegahannya
High heels memang bisa membuat penampilan terlihat lebih jenjang dan elegan, tapi di balik itu ada sejumlah risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
Salah satu bahaya tersembunyi yang jarang disadari di balik anggunnya kaki dalam bungkus high heel yaitu varises.
High Heels, Si Cantik yang Menyimpan Risiko
Tak bisa dipungkiri, high heels membuat betis tampak ramping.
Namun saat mengenakannya, otot betis berada dalam posisi tegang atau kontraksi terus-menerus.
Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Vaskular, dr. Charley Dokma Tua Simanjuntak, Sp. B, Subsp. B.V.E. (K) yang biasa menangani varises dan gangguan pembuluh darah ini mengungkap bahaya pemakaian high heels.
Menurut dokter di RS Pondok Indah ini, varises adalah pembengkakan pembuluh darah vena yang biasanya terjadi di kaki.
Kondisi ini muncul ketika aliran darah kembali ke jantung terganggu, sehingga darah menggenang di pembuluh vena.
Pemakaian high heels dalam waktu lama, terutama pada pekerjaan yang mengharuskan berdiri atau duduk berjam-jam, menjadi salah satu pemicunya.
Baca juga: Cukup ‘Dilem’, Varises Bisa Ditutup Tanpa Operasi: Teknologi Medis Ini Sedang Ramai Dibahas
Masalahnya, otot yang berfungsi sebagai "pompa darah" memerlukan dua fase: mengisi dan mendorong.
Dengan heels tinggi, fase "mengisi" darah ke otot menjadi terganggu karena kontraksi konstan.
Akibatnya, darah sulit dipompa balik ke jantung. Risiko ini semakin tinggi jika tinggi hak melebihi 5 cm dan bentuknya runcing seperti stiletto.
"Kalau otot sebagai pompa itu cuma kencang terus, kira-kira mompa darah balik ke jantungnya bagus nggak? Nggak, kan? Itu kenapa prinsipnya heal bikin jadi salah satu faktor risiko," terangnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.