Waspada! Cuaca Tak Menentu Bisa Rusak Kulit, Mulai Jerawat, hingga Kanker
Cuaca ekstrem yang berubah cepat, polusi udara yang meningkat, dan tekanan hidup urban yang terus menekan bisa berdampak pada kesehatan kulit.
Ignasius Hasim, VP Consultation & Diagnostics Halodoc, mencatat adanya peningkatan hampir 10 persen dalam konsultasi terkait masalah kulit dibandingkan tahun lalu.
Jenis keluhan yang paling dominan adalah jerawat, dermatitis, dan pigmentasi.
“Kolaborasi ini bertujuan mempermudah pengguna Halodoc mendapatkan perawatan kulit sehat dan teruji klinis di segala cuaca,” ujar Ignasius.
Sementara itu, Hansen Gandhi, Medical Director L'Oréal Dermatology Beauty menyoroti dua tantangan besar yang dihadapi kulit masyarakat Indonesia.
Yaitu paparan sinar matahari yang tidak menentu dan tingginya polusi.
Kombinasi keduanya dapat memicu berbagai masalah kulit, mulai dari sunburn, melasma, jerawat, hingga kanker kulit.
Menurut studi internal, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perlindungan dari sinar matahari masih tergolong rendah.
Hanya kurang dari 30 persen yang menggunakan sunscreen lebih dari sekali dalam sehari, jauh di bawah rata-rata global.
Cuaca boleh berubah ekstrem, tekanan hidup boleh datang silih berganti, tapi perawatan kulit yang tepat dan gaya hidup sehat bisa menjadi tameng utama.
Bukan hanya demi tampil cantik, tapi juga demi menjaga tubuh, pikiran, dan jiwa tetap dalam kondisi terbaiknya.
Dengan kata lain, menjaga kulit bukan sekadar rutinitas kosmetik, tapi bagian penting dari merawat diri secara menyeluruh dari dalam dan luar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.