Senin, 6 Oktober 2025

Daftar Negara dengan Jumlah Penderita Hepatitis B Terbanyak, Indonesia Urutan Berapa?

Berikut 10 negara dengan jumlah penderita hepatitis B terbanyak di dunia

Tangkapan layar dari youtube Kementerian Kesehatan RI
JUMLAH KASUS HEPATITIS DI DUNIA. Hari Hepatitis Sedunia 2024 diperingati setiap tanggal 28 Juli. Dari catatan WHO, hepatitis B dan C kronik menjadi penyebab utama kanker hati, yang menempati posisi ketiga kematian tertinggi di dunia. Secara global, ada sekitar 254 juta orang dengan hepatitis B kronik dan 50 juta orang dengan hepatitis C kronik secara global. Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari Hepatitis Sedunia 2024 diperingati setiap tanggal 28 Juli.

Hepatitis adalah kondisi peradangan pada hati (liver) yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun.

Baca juga: Cegah Komplikasi Hepatitis, Ini Waktu Terbaik Lakukan Deteksi Dini dan Vaksinasi

Dari catatan WHO, hepatitis B dan C kronik menjadi penyebab utama kanker hati, yang menempati posisi ketiga kematian tertinggi di dunia.

Secara global, ada sekitar 254 juta orang dengan hepatitis B kronik dan 50 juta orang dengan hepatitis C kronik secara global.

Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.

Cara penularan hepatitis

Anggota Komite Ahli Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Kemenkes RI, Prof. David H. Muljono menjelaskan secara umum perjalanan penyakit hepatitis B dan C.

Seseorang bisa tertular hepatitis B melalui kontak darah dan cairan tubuh seperti cairan vagina atau cairan dari tubuh yang terkontaminasi virus hepatitis B.

Penularan hepatitis B tertinggi terjadi saat proses persalinan.

“Hepatitis yang ditularkan dari kontak ibu dan bayi lebih berisiko mengalami kronis karena virus bersatu dengan DNA, menembus sel hati atau virus menempati inti hati. Kondisi ini membuat bayi tersebut 90 persen mengalami kronisitas hepatitis B,” kata dia dalam kegiatan temu media baru-baru ini,

Berbeda dengan hepatitis B, hepatitis C bisa dicegah dan disembuhkan.

Penularannya terjadi karena kontak darah.

Cara penularan paling umum adalah jarum suntik, transfusi darah yang tidak disaring maupun tindakan medis yang menggunakan alat tidak steril.

“Hepatitis C bisa berkembang menjadi kronis bahkan tanpa gejala, jika tidak dideteksi dini,” ungkap Prof David.

Daftar Daftar Negara dengan Jumlah Penderita Hepatitis B Terbanyak

Berikut 10 negara dengan jumlah penderita hepatitis B terbanyak di dunia mengutip dari Countries that represent two-thirds of the global disease burden of hepatitis B, 2022:

1.       China dengan jumlah 79.700.000 orang

2.       India dengan jumlah 29.800.000 orang

3.       Indonesia dengan jumlah 17.500.000 orang

4.       Nigeria dengan jumlah 14.400.000 orang

5.       Ethiopia dengan jumlah 7.700.000 orang

6.       Bangladesh dengan jumlah 7.200.000 orang

7.       Vietnam dengan jumlah 6.500.000 orang

8.       Filipina dengan  jumlah 5.700.000 orang

9.       Pakistan dengan jumlah 3.800.000 orang

Saat ini, tiga negara China (31,5 persen), India (11,7 persen), dan Indonesia (6,9 persen) menanggung lebih dari 50 persen beban hepatitis B dunia.

Dampak Hepatitis

Prof menjelaskan sejumlah dampak hepatitis.

Manifestasi penyakit: bisa berupa hepatitis kronis, sirosis (muntah, darah, asites, kegagalan hati kronis), kanker hati dan kematian.

Baca juga: 20 Link Twibbon Hari Hepatitis Sedunia 2025, Lengkap dengan Cara Buat dan Bagikan ke Media Sosial

Lingkungan sekitar: risiko penularan, beban keluarga dan masyarakat

Pekerjaan: bisa terganggu, prestasi kerja turun, karir hilang

Kehidupan sosial: stigma (tersingkir dari lingkungan pekerjaan)

Psikologis: depresi, hilang percaya diri, kemunduran semangat kerja, hingga merasa tak berguna

Pencegahan

Ibu hamil wajib menjalani skrining hepatitis B.

Selain itu, bayi juga harus menjalani vaksinasi hepatitis B.

Mengutip Kemenkes, di Indonesia, cakupan imunisasi hepatitis B juga diperluas untuk tenaga kesehatan, dengan capaian 58 persen sejak Oktober 2023. Pemberian antivirus Tenofovir kepada ibu hamil dengan hepatitis B terus ditingkatkan, dengan 1.410 layanan kini tersedia di 206 kabupaten/kota.

Sementara untuk hepatitis C, deteksi dini dan pengobatan menggunakan Direct Acting Antiviral (DAA)*yang mampu menyembuhkan lebih dari 95 persen pasien telah tersedia di 71 rumah sakit di 56 kabupaten/kota di seluruh provinsi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved