Prabowo Minta Menkes dan Mendikti Tambah Fakultas Kedokteran di Indonesia
Presiden juga meminta agar ada penambahan akademi perawatan. Kepala Negara ingin instruksinya tersebut dilakukan secara taktis.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menyoroti kurangnya jumlah dokter di Indonesia. Prabowo meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) serta Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia Brian Yuliarto untuk menambah fakultas kedokteran dan pendidikan spesialis.
Baca juga: Prabowo Singgung WNI Berobat ke Luar Negeri, Sebut Devisa Negara Jadi Bocor
Hal tersebut diminta Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital.
"Kita masih banyak kekurangan, kita masih kurang dokter, karena itu menteri kesehatan, saya minta juga nanti menteri pendidikan, kita harus segera tambah fakultas kedokteran, kita harus tambah juga akademi perawatan, dan kita harus tambah pendidikan spesialis," kata Prabowo, Rabu (25/6/2024).
Presiden juga meminta agar ada penambahan akademi perawatan. Kepala Negara ingin instruksinya tersebut dilakukan secara taktis tanpa berbelit-belit.
"Dengan efisien dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosesur dan peraturan-peraturan kuno, dan peraturan yang tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Singgung Warisan Jokowi Saat Resmikan KEK Sanur: Yang Baik-baik Saya yang Resmikan
Meskipun demikian Presiden mengapresiasi menteri kesehatan yang telah membuat alat-alat medis canggih dari luar negeri masuk ke Indonesia.
"Dan kita sekarang didik terus tenaga ahli untuk bisa menjalankan alat-alat itu sehingga rakyat kita akan bisa punya akses pelayanan kesehatan yang terbaik," pungkas Prabowo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.